"Astaga!" "Kenapa?" Mematikan kompor, Anin meninggalkan wajan berisi capcay yang baru saja selesai di masaknya. "Cabe, bawang, sama tomatnya loncat." Adu Elard, sembari menunjuk bahan-bahan untuk membuat sambal yang berserakan di sekitar cobek. Setelah menggoreng tempe hingga kehitaman karena api yang terlalu besar. Pria itu menawarkan diri mengulek sambel karena melihat Anin yang masih repot memasak capcay. "Nguleknya di tekan Kak, jangan di puk*l keras-keras, nanti loncat semua. Sini, aku kasih lihat." Mengambil alih ulekan ditangan Elard. Anin memperlihatkan pria itu cara mengulek sambel. "pelan aja, ditekan-tekan sampai gepeng. Nanti kalau sudah, baru diulek dengan tenaga yang lebih kuat dari sebelumnya." Menatap fokus apa yang Anin ajarkan, Elard mengangguk-anggukkan kepala. Ber