"Iya, gue ke sana sekarang." Menutup sambungan, Elard memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Sebelum kemudian bangkit dari duduknya. Meregangkan otot-otot sejenak yang terasa kaku, pria itu iseng meraba kursi kerjanya yang terasa hangat. Astaga ... Jika meletakkan telur apa mungkin bisa menetas? Duduk selama berjam-jam sembari mengerami telur? Efek lelah sepertinya membuat otaknya berpikir ngawur. Berderap keluar dari ruangannya, Elard berhenti di depan meja sekertarisnya. "Saya akan keluar untuk makan siang," ucapnya yang diangguki sopan oleh Sekertarisnya. "Baik, Pak." Berlalu pergi, Elard baru saja turun ke lobi saat suara seseorang yang memanggil namanya membuat langkahnya seketika terhenti. "Elard!" Mencari sumber suara, Elard mengela napas kasar, saat mendapati seorang wan