Belva masih bersandar di pangkuan sang suami setelah pergulatan panas mereka di pagi hari ini. Semalam tadi Zayn lembur sehingga mereka yang memang masih dilanda rindu yang tak pernah putus itu melampiaskan rindu mereka dengan penyatuan di pagi hari yang cerah ini. Zayn melihat ponselnya yang bergetar di atas nakas, suara getarannya cukup terdengar, sehingga Belva dan Zayn menoleh ke arah ponsel yang berada tepat di samping mereka. Zayn mengulurkan tangannya mengambil ponsel untuk melihat nomor pemanggil yang ternyata adalah Anne Elif, ibu Zayn. Belva beringsut turun dari pangkuan sang suami dan berbaring di sampingnya. Memeluk sang suami erat. Zayn merangkul bahu Belva dan meletakkan ponsel di depan daun telinganya untuk mendengar suara dari penelepon. “Ya Anne?” sapa Zayn, “Apa!!!” uja