Adam dan Sarah sekarang duduk di meja makan, Sarah memberikan Adam air hangat,"Minumlah sayang,".
"Terimakasih sayang," ucap Adam.
"Apa kau sudah benar-benar sehat sayang, beristirahatlah beberapa hari lagi," ucap Sarah kepada istrinya itu.
"Aku sudah agak sedikit mendingan,"jawab Adam.
"Sebaiknya kau memeriksakan diri ke rumah sakit, aku sangat mengkhawatirkan kesehatan mu sayang,"Sarah memandang suaminya itu.
"Tidak perlu sayang, aku hanya kelelahan saja dan mungkin kemarin aku telat makan," ucap Adam meyakinkan.
sekarang Sarah hanya menatap Adam diam dan ia malas untuk beradu argumen kepada suaminya itu, karena ia tau suaminya itu orang yang keras kepala.
"Ya sudah, sebaiknya ku siap-siap masak untuk makan malam kita,"Sarah beranjak menuju kulkas dan melihat bahan makanan yang tersedia.
Adam melihat punggung istrinya itu yang sedang sibuk itu tersenyum, Adam berdiri di belakang Sarah dan membuat istrinya itu terperanjat kaget,"Sayang kau mengagetkan ku, kau duduk saja dulu sayang, aku mau masak bubur untuk mu.
"Bubur, kenapa kau memasakkan aku bubur sayang!" Adam tidak terlalu suka dengan makan yang lembut sejenis bubur,"Agar perut mu tidak kaget sayang, lagian kemarin kan perut mu sakit,"Sarah menjawab sambil mencuci beras yang akan dimasak nya.
Adam masih setia memeluk istrinya itu dari belakang,"apa ada yang perlu aku bantu sayang,"Adam mulai menciumi belakang telinga istrinya yang membuat Sarah tidak bisa berkonsentrasi memasak,"Sayang jagan ganggu aku, kau duduk saja biar aku saja yang melakukan ini semua,"jawab Sarah sekenanya.
Adam yang mendengar omongan Sarah itu melepaskan pelukan nya dan duduk dengan tatapan sedih yang sengaja dibuat-buat nya itu.
Sarah melihat suaminya manyun hanya tertawa di balik punggung suaminya, dan ia melanjutkan semua pekerjaan, Sarah terlihat sibuk dan tak menghiraukan suaminya yang sedang duduk dan menatap istrinya yang mengacuhkan nya.
Adam berfikir untuk pergi ke ruang tv untuk sekedar menonton dan mengusir kebosanan nya akibat Sarah yang terlalu sibuk dengan pekerjaan memasak nya. Adam memencet remote dengan malas dan mencari-cari saluran yang entah mengapa tak ada yang menarik menurut Adam.
Adam berhenti di saluran yang menampilkan sebuah drama yang tak pernah sekalipun Adam menontonnya, ia sangat bosan dengan kesendirian nya itu, ia segera mematikan tv itu dan beranjak menuju kamar dan Adam memutuskan untuk mandi saja.
Sarah yang melihat suaminya seperti orang linglung itu hanya menggeleng kan kepalanya."Sayang apa kau mau mandi?"tanya Sarah dan Adam mengangguk.
Adam memutuskan untuk berendam dengan air hangat agar dapat rileks kan tubuhnya. ia sangat menikmati hari liburnya itu,"Akh.. nikmatnya dapat berendam, entah sudah berapa lama aku tak dapat menikmati momen ini, segarnya,"Adam memejamkan kedua matanya untuk menikmati.
30 menit akhirnya Adam selesai mandi dan Adam segera turun kebawah menuju meja makan, baru beberapa langkah menuju anak tangga Adam sudah dapat mencium bau wangi makanan yang tadi dimasak oleh istrinya itu, Adam yang melihat Sarah berjalan ke arah nya tersenyum,"Aku mandi dulu sayang,"Sarah mengelus pipi suaminya dan pergi berlalu menuju kamar mandi.
Adam yang tadi ingin menuju ke arah dapur,berputar arah, ia berkeliling rumah yang sudah lama tak ia lihat kondisinya, ia sangat kaget melihat semua masi terlihat baik dan rapi, ' aku bersyukur mempunyai istri seperti mu,' batin Adam. Ia melihat tanam bunga yang begitu subur dan banyak di tumbuhi dengan bunga-bunga. Adam berjalan lagi kesamping rumah dan berakhir di balkon belakang rumah mereka, Adam berhenti dan menatap danau itu dari kejauhan, Adam teringat dengan peristiwa beberapa hari yang lalu. Akhirnya Adam memutuskan untuk kembali ke dalam rumah karena hari semakin gelap.
Sarah yang telah selesai mandi segera keluar dan melihat suaminya yang baru masuk,"Dari mana sayang?" Sarah mengabil kursi yang berada di depan nya.
"Aku hanya berkeliling rumah ini saja, sudah lama aku tidak melihat kondisi luar rumah ini, Kau sangat hebat mengurus rumah ini sayang, tak ada satupun yang tak terurus,"Adam memeluk Sarah dan mengecup kening kepalanya.
"Itu sudah tugas ku sebagai istri sayang," ucap Sarah.
"Ya sudah duduklah, sebaiknya kita segera makan , mumpung semua masih hangat sayang, dan aku juga tak mau perutmu kembali sakit,"Sarah mengambil mangkok mengisi bubur dan diberikan kepada suami nya.
Adam dan Sarah memulai makan, sesekali mereka berbicara untuk sekedar saling memuji, mereka larut dengan senda gurau mereka, sampai mereka selesai dan Adam memaksa untuk membantu Sarah membereskan semua dan membersihkan meja makan,"Sudah lah sayang biar aku saja yang mencuci ini semua,"Adam mulai mengambil spons cuci piring.
Mereka sudah bersiap-siap untuk tidur, Adam yang selalu memeluk Sarah saat tidur sangat nyaman dan merasa pas dalam memeluk Sarah.
Mereka saat ini diam tak ada yang mengeluarkan suara, sampai Sarah yang mulai menguap menandakan ia sudah mengantuk, Adam yang memeluk Sarah membuat mereka mendapatkan kehangatan satu sama lain.
Adam pun mulai mengantuk, segera Adam merapatkan selimut yang sedikit turun. Saat ini suami dan istri itu nampak mulai memejamkan mata dan tertidur.
...
Pagi hari yang cerah, burung-burung yang telah berkicau diluar jendela membuat sepasang suami istri ini agak sedikit terganggu, Sarah yang terbangun lebih awal, membantu membangunkan Adam untuk bersiap- bersiap ke kantor, setelah membangunkan Adam ,Sarah masuk kedalam wc dan menyikat gigi lalu ia pergi keluar untuk menyiapkan.
Adam yang sudah bangun masih terbaring di balik selimutnya. Adam melihat Sarah yang keluar dari kamar mandi itu melamun saja.
Adam yang melamun tadi sedikit terganggu oleh tepukkan halus untuk menyadarkan Adam dari lamunannya
"Mengapa kau melamun pagi-pagi sekali, apa yang kau pikirkan sayang.
Adam yang telah terkumpul kesadaran nya itu mulai melihat lawan bicaranya yang tak dihiraukan .
"Apa kau ingin makan sesuatu sayang, tanya Sarah"
"oh , apa ya, buatkan aku telur dadar saja dan aku tak mau memakan bubur,"jawab Adam.
"Pagi ini aku membuatkan mu nasi goreng,"Sarah menjelaskan.
"Ini handuk pergi lah mandi" Sarah menyerahkan handuk milik Adam itu.
Sarah dengan gesit mempersiapkan semua sarapan dan tak lupa ia mengupas buah untuk cuci mulut mereka, setelah yakin di dapur tidak ada masalah, sarah kembali menuju kamar dan menyiapkan baju Adam untuk ke kantor.
Adam telah selesai mandi dan melihat baju yang tergeletak di atas tempat tidur yang sudah terlihat rapi, Ia sangat senang dengan pilihan warna baju yang di pilihkan oleh istrinya itu.
Adam segera merapikan penampilan nya di depan cermin dan memberikan sedikit parfum di sekitar area leher dan pergelangan tangan nya, ia sudah memakai sepatu dan ia segera menuju dapur sambil menjinjing jas dan dasi kantor nya, alasan nya ia mau istrinya itu yang memakaikan nya dasi dan merapikan jas kantor yang sedang dipakainya.