Bab 81

1259 Words
Sarah yang saat ini sedang duduk di luar terlihat sepertinya sedang bermain dengan ponselnya, benar saja Sarah ini sedang tersenyum karena ia sedang mengirimi sahabatnya itu foto-foto di mana ia sedang berada di sebuah tempat yang sangat indah. pesan itu telah dikirim dari tadi dan saat ini Sarah tahu bahwa Caca pasti sedang Menyiapkan makan malam karena di sana sudah memasuki jam makan malam. "ah.. sepertinya Caca sedang sibuk, Biarkan saja nanti dia akan melihat dan membalas pesan dariku," Sarah berbicara di dalam hati. tiba-tiba cara merasakan ada seseorang yang sedang memegang pundaknya dan ia pun tahu siapa orang itu, Sarah memutar tubuhnya untuk memberikan senyuman manis kepada suaminya itu. "kemarilah sayang dan minumlah teh hangat ini," cara menyerahkan minuman hangat itu kepada Adam. "Terima kasih sayang, mungkin Apakah meminumnya sedikit dan kita segera menuju ke bawah untuk sarapan pagi," mendengar itu Sarah mengangguk mendengar semua omongan dari Adam. Sarah melirik suaminya itu saat ia meminum teh hangat, ia teringat dengan apa yang dilakukan oleh suaminya, Sarah tidak pernah berpikir buruk kepada suaminya. Adam yang melihat Sarah saat ini sedang melirik nya sambil tersenyum pun akhirnya bertanya kepada istrinya itu,"Mengapa kau tersenyum sayang?" ucap Adam kepada Sarah. "Ti..ti..dak ada apa-apa sayang, aku hanya tersenyum melihat kau pagi ini sangat cerah," Sarah Mencari Alasan agar suaminya itu tidak tahu bila ia sedang tersenyum memikirkan kejadian semalam. "Bila kau sudah selesai bagaimana kita segera turun ke bawah saja,"cara memutuskan untuk mengajak suaminya terlebih dahulu untuk pergi ke restoran. "Emm... kau benar sayang, kau juga harus segera sarapan agar dapat meminum obat pagi mu hari ini,"Adam mengingatkan istrinya itu untuk tidak lupa meminum obat. "pasti sayang, Aku tidak pernah lupa untuk meminum obat agar lekas pulih dan kita bisa melanjutkan perjalanan liburan kita dengan santai,"ucap Semangat Sarah. akhirnya mereka berdua berjalan beriringan menuju lift yang akan turun ke bawah, dan saat ini mereka berjalan sambil bergandengan ke arah restoran dan mencari tempat duduk untuk mereka menikmati sarapan pagi ini. Adam mengajak Sarah menuju kursi yang berada di pojokan yang menghadap ke arah Padang rumput yang berada di belakang hotel ini, Sarah yang melihat pemandangan yang sangat indah di depan matanya saat ini tidak dapat memalingkan pandangannya dari hamparan rumput hijau yang menyejukkan mata. "Ayo Sayang, kau jangan berdiri saja di sana segeralah mencari sarapan yang ingin kau makan pagi ini,"Adam menyadarkan Sarah dari lamunannya. mendengar intruksi dari suaminya Sarah pun segera mencari sarapan yang akan disantapnya pagi ini. Adam pun sama seperti istrinya yang saat ini sedang memilih sarapan. Adam yang terlebih dahulu menuju meja mereka meletakkan semua makanan yang telah Ia pilih, dan Adam saat ini sedang menunggu istrinya yang juga sedang menuju kearahnya, Adam yang melihat sarapan Sarah yang sangat sedikit akhirnya protes. "mengapa kau selalu sarapan pagi sedikit sekali sayang, hari ini mungkin aku akan mengajakmu berjalan-jalan sedikit lebih jauh dari penginapan ini dan aku takut kau akan kelaparan bila kau sarapan seperti itu, karena Selama di perjalanan sepertinya tidak restoran atau minimarket yang dapat kita singgahi, jadi Kumohon Kau pagi ini sedikit memperbanyak sarapan mu," Adam mengomeli Sarah pagi ini karena ia tidak mau istrinya itu nanti kelaparan di jalan karena mereka akan menempuh perjalanan yang cukup jauh. "Benarkah, Baiklah nanti aku akan mengambil lagi tetapi untuk saat ini cukup, kau tahu kan beberapa hari ini aku tidak terlalu suka sarapan terlalu banyak," Sarah yang tidak mau memperpanjang perdebatan pagi ini akhirnya mengalah saja dengan semua ucapan yang terlontar dari suaminya. akhirnya merekapun sarapan dengan hikmat dan sesekali mereka mengobrol dan tertawa bersama, Adam sangat senang dengan suasana seperti ini karena ia merasa tidak menghkianati istrinya. Adam memandangi istrinya yang saat ini sedang sarapan sambil memandang kearah luar. setelah yang tersaji di restoran ini Adam dan Sara memutuskan untuk kembali ke dalam kamar hotel karena mereka akan bersiap-siap untuk perjalanan yang cukup jauh. Sarah yang sangat antusias selalu mengembangkan senyum di wajahnya, orang-orang yang berpapasan dengan dirinya pun ikut tersenyum karena Sarah yang ramah dan mudah tersenyum. ... Bimo yang saat ini masih duduk Setia di depan TV segera melihat jam tangannya,"sepertinya aku harus memulai memasak agar aku dapat memberi kejutan kepada Caca," ucap Bimo yang langsung bergerak menuju dapur. Bimo yang saat ini sedang mengeluarkan semua bahan, segera ia mencuci dan memotong Semua bahan-bahan yang akan diperlukan untuk memasak. dengan cekatan Bimo mulai memasak, Bimo cukup terampil untuk menu yang akan dimasaknya saat ini. setelah membutuhkan untuk menyelesaikan semua menu Bimo pun berpikir untuk mengambil red wine yang ia punya, Bimo menata semua di atas meja makan dan tak lupa Ia pun memberi sentuhan lilin agar terlihat seperti mereka sedang melakukan candle light dinner walau hanya di rumah saja dan dengan barang-barang seadanya. "sempurna, sebaiknya ku lihat Caca saat ini, apakah ia sudah bangun atau masih tidur," Bimo segera menuju kamar untuk mengecek kekasihnya itu. Cklek... Bimo pun membuka pintu secara perlahan agar cacat tidak kaget terbangun. setelah ia melihat lebih dekat ternyata benar Caca kekasihnya itu masih tertidur sangat lelap, Bimo yang mendekati pinggir ranjang segera melihat dan membelai surai rambut milik kekasihnya itu. "Maafkan aku sayang telah membuatmu sangat kelelahan seperti ini,"Bimo juga merasa bersalah karena ia telah membuat kekasihnya ini sangat kelelahan. tetapi ia tidak mau melewatkan waktu makan malam mereka karena itu tidak baik untuk kesehatan Iya dan kekasihnya itu. "sayang.. Bangunlah sayang,"Bimo membangunkan Caca dengan lembut, agar kekasihnya itu tidak terbangun oleh kagetnya. Caca yang masih tidak bergeming dengan panggilan dari kekasihnya itu, malah ia semakin mengeratkan selimutnya karena udara dingin dari luar dan Ac yang dinyalakan. Bimo dengan telaten tetap membangunkan kekasihnya itu dengan lembut, Bimo selalu membersihkan semua kata-kata mesra dan hembusan yang disengaja mengenai permukaan wajah Caca dan akhirnya kekasihnya itu mulai membuka mata secara perlahan. "Bangunlah sayang Ini sudah waktunya kita untuk makan malam, sebaiknya kau mencuci muka terlebih dahulu," Sarah yang mendengar semua omongan hanya itu segera beranjak ke arah toilet untuk sekedar mencuci muka. Bimo yang dari awal sudah terlebih dahulu menuju bagian dapur, dan ia sedang mengambil gelas yang akan dipergunakan saat meminum red wine koleksinya, Bimo pun merapikan kembali semua penataan makanan yang telah Ia siapkan. cacah yang telah selesai mencuci muka saat ini tidak lupa Touch Up dengan sedikit bedak dan riasan tipis, agar Ia pun bisa terlihat lebih fresh. Caca segera menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuk mereka, sampai di meja makan Caca pun berhenti di depan meja yang telah tersedia semua makanan dan hiasan yang sangat romantis.  Caca terlihat sangat terkejut dengan semua yang dilihatnya saat ini, Caca pun segera menghambur ke dalam pelukan kekasihnya itu, dan terus mengucapkan terima kasih. "Sayang apakah ini semua kau yang menyiapkan,"Bimo hanya mengangguk dengan apa yang diucapkan oleh kekasihnya itu. "dan masakan ini apakah Kau juga yang memasaknya semua?"kalau ini Bimo hanya tersenyum dengan apa yang diucapkan oleh istrinya itu. "sayang.. Terima kasih banyak karena kau telah menyiapkan makan malam romantis ini," Caca berlari dan menghambur ke dalam pelukan kekasihnya itu. "Terima kasih banyak Sayang, kau sampai repot begini untuk menyiapkan sebuah kejutan untukku,"Caca sekarang berada di dalam pelukan suaminya itu hanya bisa mengucapkan kata maaf dan terima kasih. "ini kejutan untukmu Sayang, biar adil kau juga harus merasakan masakan yang sengaja aku buat untukmu hari ini," Caca segera menuju bangku yang telah dipersiapkan oleh kekasih nya itu. Bimo mengangkat botol Wine tadi yang sudah dipersiapkan untuk mengisi gelas dengan minuman itu, Sarah yang menyadari itu segera mendekatkan gelas kosong yang berada di sampingnya saat ini. setelah gelas mereka terisi akhirnya Adam dan Sarah segera meminum Red Wine itu dan nanti ia akan menyusul mau makan steak yang ia buat saat ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD