Hara sudah merasakan perbedaan pada matanya. Namun, penglihatannya masih gelap karena ada kain perban yang menutup. Operasi kornea mata dinyatakan lancar semalam, tetapi hasilnya belum terbukti karena pembukaan perban dilakukan pagi ini. Semalam pun Hara sempat koma. "Hara kamu siap?" "Aku siap!" Dokter membuka lipatan perban itu, sangat amat perlahan dan hati-hati. Saat itu jantung Hara mulai berdegup kencang. Ia bersyukur karena masih diberi usia untuk melanjutkan hidup pasca operasi yang sangat ditakutinya berjalan, tetapi sangat disayangkan jika itu sia-sia. Hara khawatir jika kondisi indra penglihatannya akan tetap sama. Hingga terlepas sempurna kain putih itu, Hara diperintahkan membuka mata secara perlahan. "Buka matanya hati-hati, jangan terburu-buru. Jangan dipaksakan kal