BAB 8

1110 Words

Aru mengedarkan pandangannya kesegala penjuru ruangan. Ini merupakan pertama kalinya ia ke apartemen Ajeng. Apartemen yang cukup luas, bukan apartemen berbentuk studio. Di dinding berwarna putih itu terdapat lukisan, lukisan abstrak yang sangat menarik. Perpaduan warna, yang terlihat hidup. "Lukisan itu semua om yang buat," Aru lalu menoleh memandang laki-laki separuh baya itu, "Jadi om yang buat," "Di Bali om ada galeri lukisan, datanglah ke sana, nanti om akan kasih satu," "Serius om mau kasih aku," ucap Aru tidak percaya. Betapa bahagianya ia jika di kasih secara cuma-cuma, lukisan yang terlihat menakjubkan itu. "Serius," "Nanti saya pasti akan ke sana menagih janji om," ucap Aru sambil terkekeh, ia melirik Ajeng yang sudah menghilang dari balik pintu kamar. "Om hobi melukis?,"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD