Setelah aksi ciuman dahsyat itu, malamnya Ajeng nyaris tidak bisa tidur. Ada perasaan resah gelisah di hati, ciuman itu masih terngiang-ngiang diingatannya. Ia sudah berusaha mati-matian memejamkan mata, tapi percuma saja. Hingga menjelang subuh ia suli sekali memejamkan mata. Oke, hari ini ia tidak tidur, karena terlalu banyak memikirkan Aru dan ciuman dahsyatnya. Tepat jam lima subuh Ajeng lebih memilih mandi, agar pikirannya lebih tenang. Celana jins dan baju kaos menjadi pilihannya. Tidak banyak yang ia bawa, hanya alat make up dan beberapa underware. Ajeng menyimpan perlengkapan itu di plastik berwarna putih. Tidak lupa barang yang paling penting yaitu dompet, charger dan ponsel. Karena Aru mengatakan akan menyimpan di box motor. Untuk pakaian ia tidak akan membawanya, karena ia bisa