"James ... Mami seneng banget." "Apa yang membuat Mami senang?" "Apalagi jika bukan rencana pernikahanmu," cerocos Isma. James hanya mengusap tengkuknya dengan menelan saliva. Kenapa justru maminya yang antusias begini? "Kenapa Mami antusias sekali?" "Memangnya kenapa? Ada yang salah? Tentu saja Mami senang, James. Benar kan, Papi?" Thomas Howard yang duduk di sebelah James yang sedang mengemudikan mobil hanya menganggukkan kepala. Thomas ini hanya ikut saja apa kata Isma. Baginya, Isma selalu tahu apa yang dia dan juga James mau. Wanita yang begitu dapat Thomas andalkan. Juga istri yang begitu ia sayang meskipun terkadang tingkah laku Isma terkesan aneh di matanya. "James ... tidak menyangka jika perempuan yang kau suka adalah kriteria Mami. Pantas saja kau tergila-gila padanya. Ma