086:MITA-KETEGASAN

1622 Words

Aku tak peduli Eyang akan membalas apa. Kuraih paperbag yang tergeletak di atas meja, menentengnya menuju private room Tristan. Begitu kakiku melangkah masuk, entah bagaimana cara kerjanya, kekesalanku teredam begitu saja. Baru beberapa kali aku ke dalam sini, dan efeknya selalu sama, seolah tempat ini hanya diciptakan untuk memberi ketenangan. Seperti pemiliknya … bagiku. Tak ada warna lain. Hanya putih. Lantainya, dindingnya, tempat tidur dan penutup kasur, lemari dinding, nakasnya, juga sebuah sculptural painting di dinding benar-benar berwarna putih. Bahkan foto kami berdua, juga mengenakan set berwarna putih, meski tetap nampak paling meriah. Helai pakaian di tubuh, aku tanggalkan, tersisa pakaian dalam dan short legging yang jahitan dalam sebelah kiri sudah Tristan gunting tanpa p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD