Ketegangan di Ruangan

1729 Words

Rombongan BEM yang masuk membuat ruangan rawat Ahmad mendadak penuh. Tawa dan canda mereka memenuhi udara, mengalihkan ketegangan di antara Zahra, Salwa, dan Ahmad. Salwa, yang tadi sudah duduk di kursi kecil di sudut ruangan, hanya diam sambil menunduk, berusaha tidak menarik perhatian. Ahmad, di atas tempat tidur, terlihat berusaha tegar meski tubuhnya jelas masih lemah. Matanya terus melirik ke arah Salwa. Jelas cemas pada istrinya. Rasnaya ingin marah karena istrinya dibentak Zahra tadi. Tapi ia menahan diri. Bukan saat yang tepat. Ia masih menunggu kesiapan Salwa untuk mengungkap status mereka sebagai suami dan istri. Istrinya memang belum tampak siap. “Mas Ahmad, ini kami bawain camilan! Kalau nanti lapar, tinggal makan, ya!” ujar seorang dari rombongan BEM sambil menaruh kantong pl

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD