Imah

1502 Words

Setelah Zahra dan Yolanda keluar dari ruangan Ahmad, mereka berjalan menuju parkiran dengan wajah yang sama-sama masam. Yolanda, yang biasanya lebih tenang, memulai pembicaraan lebih dulu. “Zah, kok aku nggak habis pikir ya. Salwa tuh kayak nggak tahu tempat. Harusnya tahu diri dong, apalagi ada kamu di sana,” katanya sambil melipat tangan di depan d**a. "Kamu loh tunangannya. Tapi dia berlagak jadi tuan rumah!" Zahra mendengus kesal. “Aku juga heran. Dia itu siapa sih sampai berani duduk lama-lama di ruangan Mas Ahmad? Memangnya cuma karena Said abangnya, dia bisa bebas begitu?” Yolanda mengangguk cepat. “Tapi tadi Mas Said juga nggak ngusir, malah ngajak dia beres-beres barang. Apa jangan-jangan mereka memang sengaja bikin kita kelihatan nggak penting gitu ya? Ya kalai aku sih ndak ma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD