"Gak akan hamil. Hey..hey....percaya padaku." Ia mencoba menenangkan. Tapi mana bisa lah. Setelah apa yang terjadi di antara mereka. Entah siapa yang harus disalahkan juga. Ia tak tahu. Perasaannya jelas kacau. Walau akhirnya, mereka pergi juga meninggalkan kamar hotel itu. Ya mau bagaimana? Kan jadwal pulang hari ini. Dua sahabatnya jelas panik lah karena baru sadar saat subuh tadi kalau ia tak pulang. Mana ditelepon pun tak aktif nomornya. Ketika mereka baru hendak menghubungi teman-teman BEM yang lain, orang yang dicari-cari akhirnya muncul. Wajahnya sembap. Tapi ia beralasan kalau kurang tidur. Saking asyiknya jalan-jalan. Padahal tadi menangis parah. "Ya sudah. Kamu buruan mandi. Kita harus segera ke stasiun." Ia hanya mengangguk pelan. Tak ada yang menyadari keganjilan darinya.