Bak Lukisan

1551 Words

Setelah beberapa saat duduk di bangku taman, menikmati keheningan yang hampir terasa abadi, Zabran menoleh kepada Xandra dengan senyum lembut. "Xan, solat ashar dulu ya." Xandra menatapnya sejenak. "Di mana, Mas? Masjid?" tanyanya pelan. Zabran mengangguk dengan senyuman tipis. Respon baru lagi baginya. Kemudian ia berdiri, meraih tangan Xandra dengan lembut, mengajaknya bangkit dari bangku taman. Mereka berjalan keluar dari taman yang tenang, melewati jalanan yang mulai dipenuhi cahaya senja. Zabran memimpin mereka menyusuri g**g-g**g kecil, menuju masjid yang terletak tak jauh dari taman tersebut. Beberapa menit berjalan, mereka tiba di sebuah masjid kecil yang penuh ketenangan. Masjid itu terlihat sangat sederhana namun indah, dengan desain arsitektur klasik yang khas. Dinding-din

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD