Ia menyusuri jalanan yang dingin dengan langkah cepat, matanya terus mengawasi orang-orang di sekitarnya. Zabran berpikir, kemungkinan besar Xandra berada di sekitar tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi bersama sebelumnya. “Xandra,” gumamnya lagi, semakin khawatir. Hujan salju semakin deras, dan Zabran merasa udara dingin mulai menyusup ke tulangnya. Tetapi ia tidak peduli. Pikirannya hanya terfokus pada menemukan wanita itu. Sementara Xandra akhirnya berhenti di bawah lampu jalan yang berpendar redup. Tubuhnya terasa kaku, dan kepalanya sedikit berputar karena lelah. Ia memeluk dirinya sendiri, mencoba melawan rasa dingin yang semakin kuat. Salju menumpuk di atas mantel dan syalnya, menambah berat tubuhnya yang sudah lemah. Ia merasa seolah-olah seluruh dunia memudar menj