Zahra benar-benar datang ke fakultasnya Salwa dong. Yang dicari malah santai tuh di kantin. Mau makan kan lapar ya. Sementara si Zahra baru sampai di lobi fakultas. Ia mencari tempat untuk duduk. Begitu ada kursi ya duduk sembari mencari ponselnya dan mulai meneror Salwa. Ya menelepon sih lebih tepatnya. Kan gadis itu harus segera datang menghampirinya. Ia senior loh. Jadi harus sopan. Apalagi, jabatannya juga tinggi di BEM. Anak baru harusnya patuh kan? Tapi sampai sepuluh menit berlalu pun, Salwa belum nongol juga. Balasan pesannya pun tak ada. Apalagi mengangkat teleponnya. Urrgh boro-boro! Jadi agak-agak dongkol. Mana banyak cowok yang memperhatikannya pula. Hal yang membuatnya risih. Maklum kan cewek populer ya. Kalau yang memujanya ikhwan-ikhwan sih ia mau. Hahaha. Lah ini? Ia bergi