Bagian Delapan

1014 Words
Di sisi lain, sahabat caca yang sudah rapih dengan percantik diri mereka menghampiri caca. "Eh ca lu kenapa ko mukanya kesel gitu?kek abis liat depkolektor?" ucap ira, yang melihat perubahan wajah caca yang menjadi menyeramkan karena kesal "Boro-boro depkolektor" ucap caca "Lah terus" ucap widi "Ketemu iblis busuk noh" ucap caca, dan membuat sahabatnya saling memandang satu sama lain "Siapa?" ucap ira "Tuh si...." Caca hanya mengarah kan lewat sudut mata nya. Tak lama kemudian.. "Hey guys, kalian juga nyalon" ucap seseorang, dan membuat mereka memutar badan mengarah ke sumber suara siapa yang menyapa mereka. "ELUUU" ucap mereka berteriak kompak, tanpa kecuali caca. "Ih biasa aja kali, gue disini mau gabung lagi ama kalian boleh kan" ucap rara "Dasar fake" gumam caca "Haha mimpi ketiban apaan lu?" ucap della "Emang salah kalo gue sama putri dan temen gue gabung ama lu pada" ucap rara "Gak salah si" ucap alifa, dan membuat sahabatnya kaget dan melotot ke arah dia. "Nah gitu dong" ucap rara, sambil merangkul alifa sedangkan alifa tersenyum miring. "Gak salah si, TAPI SALAH BANGET" ucap alifa tegas, lalu membuang tangan rara dengan kasar dari bahu nya, lalu mengibaskan tangan nya ke arah bahu nya yang baru di pegang rara "Kotor" ucap alipa dengan sinis "Lah ko?" ucap rara "Lah ko lah ko, eh bego lu gak sadar dulu yang ngejauhin kita siapa? Dan dulu yang bilang hidup kita gak asik itu siapa? Kan elu t***l. Ada angin apaan lu mau temenan ama kita lagi" ucap della dengan emosi "Ayolah guys, kita kan bisa jadi temen baik lagi" ucap putri "Lu gaktau diri yak, dulu lu yang ngejuhin kita garw-garslu mau banyak cowo yang deketin lu, lu rela ngejauhin sahabat lu demi ketenaran dikalangan cowo. Otak lu sedikit yak?" ucap widi "Gue tau ko lu pada kangen gue" ucap putri "Hah? Kangen? Gue yang salah denger apa mulut lu yang licin" ucap ira "Kalian masih anggap gue sahabat kan?" ucap putri "Sahabat? Lu lagi mimpi ya disiang bolong? Bukannya lu sendiri yang mutusin tali persahabatan kita dulu grgr nih orang, lu yang pergi ninggalin kita, lu yang milih kek cabee dibanding cool. Dan sekarang lu bilang kita masih anggap lu sahabat, gue rasa otak lu geser" ucap della sambil menunjuk rara "Periksa sana gidah" ucap ira "Kenapa si kita mau jadi sahabat kalian aja susah banget, padahal niat kita baik" ucap rara "KARENA GUE TAU LU ITU FAKEEEE!" Ucap tegas caca "Udeh yuk pergi males ngladenin sianjing anjing disini" ucap widi "Oya, satu lagi!Lu pada itu gak lebih rendah dibanding binatang, di otak lu cuman nafsu cowo sama duit doang. Dulu buang kita seenak jidat, sekarang mohon2. Oyaa gue tau. Apa karena lu tau kalo kita itu siapa? Haha" ucap alifa "Hahaha lagi siapa lagi yang mau bertemen sama kalian, idih gue juga najis kali" ucap rara, yang di selingi tawa nya dan temennya begitu juga putri "LU!" "kenapa? lu berharap kita mau temenan sama lu lagi? heh? mimpi lu ketinggian!" ucap putri "dan apa? kita tau kalian siapa? haha ya taulah. kamseupay dasar" ucap rara, tangan caca mulai terkepal, raut wajah nya mulai berubah, ia tak suka dipermainkan. "Ca" "sabar ca, jangan di sini" ucap alifa mencoba menenangkan, ia hanya tak ingin hal buruk terjadi, caca mendengarkan, ia mulai bias mengontrol emosinya. "Kenapa? mau marah? hahahaha" ucap rara dengan nada meledek yang membuat mereka makin emosi, namun ia masih sadar akan lokasi. "selamat siang bu" ucap bodyguard "bu? emang dia siapa pak? segala manggil bu, dia itu jalang pak jangan mau dimainin atau di perintah" ucap rara, seketika para bodyguard maju untuk melawan, namun di hentikan oleh caca "berani sekali anda menghina ibu bos saya, saya bilangin, bahkan kalopun asset kekayaan anda di jual, bos saya masih mampu membeli nya" ucap bodyguard "dan satu lagi, mall yang sedang anda injak adalah punya orang yang sedang anda hina" ucap bodyguard 2, perkataan itu membuat rara dkk melongo tak percaya, bagaimana bisa. "Sudah sudah, kalian membuat para wanita ini tak berkedip" ucap caca yang menahan ketawa karena melihat muka rara dkk. "Tolong bilangin sama toko mana pun, kalo mereka mau belanja gratiskan saja. Biar saya yang BAYAR!' ucap caca dengan menekan kaya bayar, sedangkan sahabat caca hanya tertawa melihat kelakuan caca yang membuat malu harga diri mereka. "Gimana? kaget?" ucap ira "Terkejutkah?" ucap alifa "Apa perlu muka lu yang kek gini gue sebarin satu sekolah?" ucap della "Kaget tau siapa kita? terutama caca?" ucap widi "udeh yuk gais pergi, yang ada nanti gue malah ketawa kenceng lagi gara-gara ngliat muka mereka" ucap alifa. dan lalu mereka pergi meninggalkan rara dkk yang masih terdiam dan terpaku, mereka masih tak percaya dengan apa yang terjadi tadi. "b******k!" ucap rara dengan tangan terkepal "kita harus bales ra" ucap putri Sedangkan di sisi lain, ke lima wanita tadi berjalan menuju parkiran untuk mengendarai mobil mereka masing-masing. Brrruum brrruuum Ciitt 30 menit kemudian. Setelah bergelut dengan jalanan, mereka sampai di mansion besar milik mereka, dan mereka langsung menuju ke lantai atas untuk merebahkan diri masing-masing. "Kenapa si rara tiba2 gitu yaa" ucap widi "Kesurupan kali mereka" ucap alifa "Gue rasa si abis makan daon genjer" ucap ira "Haha genjer, kalo dimakan diberakin genjer juga" ucap alifa "Anjir lu lif jorok banget" ucap della "Lah emang iya oon, coba dah lu makan terus kalo berak lu liatin tuh pasti keluarnya genjer juga" ucap alifa "Emang alifa doang bego" ucap della "Tapi emang iya egge" ucap ira "Cocok dah lu jadi ratu genjer" ucap caca "Eh tapi penasaran si ama genjer haha" ucap widi "Besok gue masakin" ucap della, dan seketika membuat sahabatnya menengok ke arah della, dan mendapat tatapan horor "Kenapasi liatin gue?" ucap della polos "Lu bisa masak? Gak salah seorang biduan masuk kedapur?" ucap caca "Hahaha barbie masak? Omaygaaats" ucap widi "Seorang della masaak? Yakin enak? Bukannya asin yak nanti. Hahaha" ucap ira "Ih gue kan bisa masak tau" ucap della "Yakiiin dell bisa masaak?" ucap ira "Yakin ko" ucap della meyakinkan dirinya kalo ia bisa masak "Ko gue gak yakin yak" ucap ira "bukannya kemaren lu masak air malah gosong ya" ucap caca "yehh lu mah jangan di bahas dong" ucap della dengan nada ngambek. "Uhhhh barbie ngambeeek" "Uhh tayaaaang" "Cinicini peyuuuukkkkk" "Ih auah nyebeliin kalian deh" ucap della "Tapi kangenin ko" ucap alifa "Beraaak sekebon" ucap ira "Berak aerr" ucap della "Beraak genjeer" ucap alifa "cebok nya segelas dah" ucap widi dan seketika semua sahabat itu tertawa bareng. Mereka menghabiskan waktu hingga larut malam, dan sampai mereka ketiduran, banyak notif dari hape mereka karena orangtua mereka khawatir semua, namun seolah malam mengerti akan kehangatan persahabatan mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD