Kelima wanita yang sedang tertidur pulas di balik selimut mereka masing-masing.
"eughhhhh" caca merentangkan tangannya dengan, lalu mengucek mata nya dengan lembut. lalu ia mencari hape nya untuk melihat sudah jam berapa.
"WHAT?! MAMPUS TELAT INI MAH" ucap caca sedikit berteriak , namun sahabat-sahabatnya tidak terusik, ia masih setia dengan selimut di tubuh.
"astagfirullah, ini mereka kebo banget" ucap caca dengan menggelengkan kepalanya melihat sahabat nya masih tertidur pulas, tanpa pikir Panjang caca bergegas untuk mandi dan rapih-rapih. Ia sengaja tak membangunkan sahabat-sahabatnya, kali-kali ia mengerjai mereka itu pikirnya.
"pake minyak wangi mana ya" gumam caca, setelah itu ia menyemprotkan di tubuhnya.
"WOY BANGUN! LU PADA KAGA MAU SEKOLAH" ucap caca sedikit berteriak
"Lima menit lagi mom" ucap alifa
"sebentar mom" ucap ira, sedangkan widi dan della hanya menggeliat sambal merapatkan selimutnya ke kepalanya.
"oh yaudah kalo gitu, uang jajan kalian mom stop selama sebulan" ucap caca dengan senyum jahilnya
" satu dua tiga " batin caca
"JANGAN MOM!" ucap mereka berbarengan, dan caca hanya tertawa terbahak-bahak melihat muka bantal yang berada pada sahabat-sahabatnya
"CACA! LU NGERJAIN KITA YA" ucap ira dengan berteriak
"BYE, mom berangkat duluan ya" ucap caca
"ohya, ini udeh mau jam setengah delapan loh" lanjut caca, sambal menutup pintu. ia tau yang akan terjadi. Ya sahabat-sahabatnya melempar bantal kearah caca, namun ia berhasil menutup pintu lebih dulu
"yaallah punya temen lucknut banget" ucap ira
"bangsul emang caca" ucap alifa
"belom ae gue ketekin" ucap widi
"eh btw, hari ini hari apa ya?" ucap della
"senen del" ucap ira, alifa, widi secara barengan
"UPACARA!" ucap mereka seremmpak, dan setelah itu hanya keributan kedebak kedebuk yang terjadi dikamar itu, mereka benar-benar di kerjai oleh caca.
"woy topi gue mana woy" ucap della dengan memberantakan semua isi kamar yang hanya ingin mencari topi nya.
"goblog emang" ucap alifa
"malah goblog, cariin lip" ucap della
"eh tolil, ini apa?" ucap widi sambal mengambil topi yang sudah bertengger di kepala della sejak tadi
"eh ini dia, makasih ya wid" ucap della, sedangkan widi hanya menggelengkan kepalanya melihat kebegoan yang ada di diri della.
"goblog nya emang dari lahir" ucap ira
"udeh udeh ayuk cuss" ucap alifa, lalu mereka menuruni tangga, dan menuju garasi untuk mengendarai mobil, ia memutuskan untuk barengan menggunakan satu mobil yang tersedia di garasi. 15 menit berlalu, mereka telah sampai didepan gerbang sekolah.
"Untung gak telat" ucap alifa
"kamperet emang si caca" ucap della. setelah memasuki gerbang, mereka memarkirkan mobil nya. Setelah itu mereka menuruni mobil dan langsung menuju ke arah lapangan untuk upacara niatnya, namun setelah sampai di lapangan, yang terjadi hanya sepi, hanya ada berapa orang yang berlalu Lalang.
"ko sepi?" ucap ira
"coba tanya" ucap alifa
"eh eh sini dulu" ucap widi yang memanggil siswa yang sedang melintas
"iya ada apa?" ucap siswa tersebut
"ko sepi dah?" ucap della
"sepi?" ucap siswa
"maksudnya gak ada yang upacara?" ucap alifa
"oh itu, iya gak ada upacara soalnya para dewan pada rapat" ucap siswa, dan mereka hanya mengangguk
"oh, tencu ya" ucap ira, sambal mengedipkan mata nya sebelah, yang membuat siswa tersebut tersenyum manis, dan sedangkan sahabatnya hanya meloto tak percaya.
"eh bangsul, genit banget" ucap widi sambal menoyor kepala ira dengan pelan
"sakit widi" ucap ira
"drama lu kaya tetangga" ucap della
"eh siapatuchh" ucap widi
"wah apenihh" ucap ira
"udeh udeh lanjut ke kelas, gak enak gibah di sini" ucap alifa sambal tertawa. Dan mereka melanjutkan langkah menuju kelas mereka, tanpa di kurangi tatapan memuja sudah menjadi makanan sehari-hari mereka.
"dudidam didam yahe" ira berdendang dengan sangat ngasal, sambal melangkah memasuki kelas
"eh anak mom udeh bangun" ucap caca yang sedari tadi tertawa kecil
"eh mom bangsul" ucap della
"eh ko gak sopan" ucap caca seolah kesal
"brengcek lu ca, kita di tinggal gitu aja" ucap ira
"ya kalian nya aja kebo anjir" ucap caca
"gue lagi mimpi cipokan ama sehun ca, jadi agak susah bangun gitu" ucap widi
"sehan sehun bae lu" ucap alifa
"ah anjir basah nih gue" ucap widi, sambal bengong membayangkan sesuatu.
"widi mesummmmm" ucap della sedikit berteriak
"heh mulut lu" ucap ira
"mau dong wid di mesumin" ucap roki, salah satu badboy di kelas mereka
"yehhh dasar mumek lau" ucap rehan
"dassar lu sagapung" ucap widi sambal tertawa
"lagi lu ki, si widi ko di tanggepin" ucap caca
"bdw ko belom masuk si han?" ucap della
"oh iya , lagi free class" ucap rehan
"kenapa gak di liburin ya?" ucap roki
"kalo di liburin lu gak dapet duit ntar" ucap alifa
"deh iya, pinter juga lau" ucap rehan
"udeh, udeh ke kantin aja yuk" ucap widi
"gue laper" lanjut nya. dan mereka pun berjalan menuju kantin, tentu dengan rehan dan roki yang notabennya teman sekelas mereka, hanya mereka yang bisa akrab dengan gengnya caca, walau sebenernya caca dkk orang-orang yang humble, dan gampang berteman, namun sebagian dari mereka hanya mau menganggumi caca dkk dari kejauhan.
"bu es the mansi dua" ucap caca
"buseh kembung lu ca" ucap rehan
"nama nya juga caca, kalo ama es gak bias satu" ucap ira
"es itu candu" ucap caca
"anjayyyy, gue suka bet dah kata-kata lu" ucap rehan
"eh lu mesen apa?' ucap roki
"es jeruk" ucap ira
"yang lain?" ucap roki
"samain aja dah" ucap yang lain
"makannya?" ucap roki
"baso dah"
"nasigoreng"
"mi ayam"
"lu apa ca?" ucap roki
"kebab aja" ucap caca
"gue nasi goreng ki" ucap rehan
"eh bangsul, lu mesen ayuk sama gue" ucap roki
"deh gitu" ucap rehan, tanpa pikir Panjang roki langsung menarik rehan dengan kasar untuk menemaninya memesan makanan, sedangkan caca dkk hanya tertawa geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman cowonya.
"bdw ada masalah gak ya di ny" ucap ira
"kemaren si ada, cumin udeh gue kelarin" ucap caca
"lu mah kebiasan gak ngabarin" ucap della
"masalah sepele gais" ucap caca
"iya iya bu ketua" ucap widi, sedangkan caca hanya tertawa mendengar menuturan sahabat-sahabatnya
"ehem, ini nyonyah pesenannya" ucap rehan
"ini nyonyah minumannya" ucap roki
"makasih ya pembantu ku" ucap mereka kompak
"brengcek lau pada" ucap rehan, dan mereka hanya tertawa
"lah kesel" ucap caca
"haha muka lu han han" ucap ira
"ngapah muka gue? ganteng? kan dari dulu" ucap rehan, dan tanpa pikir Panjang dengan entengnya roki menoyor kepala pede nya rehan.
"idih pede bangsul si masteng ini" ucap della
"yeh gue kedipin naksir lu" ucap rehan
"udeh lu makan, pada bacotan bae" ucap caca, dan setelah perintah dari caca semua melahap makanan yang sudah tersedia dari tadi.
"ca, dulu bukan nya lu bareng sama riska ya?" ucap rehan, dan membuat caca menghentikan suapan nya, sedangkan yang lain menatap horor ke arah rehan.
"kenapa lu?" ucap rehan yang menatap bingung
"gak usah bahas dia" ucap ira
"gue enek dengernya " ucap alifa
"tau lu han, ngapah segala nanya dia si" ucap della
"tau lu" ucap widi
"lah emang kenapa?" ucap rehan
"iya, emang kenaapsi?' ucap roki
"gue udeh lama gak contac sama dia, yang lu liat sekarang di berteman sama siapa?" ucap caca, lalu melirik ke arah kanan, dan sedangkan rehan roki menengok ke arah lirikan yang di berikan caca
"sama nya mereka" ucap widi
"idih geli gue" ucap ira
"nah itu dia, ko malah sama rara" ucap rehan
"emang sama nya mereka han, udeh gak usah di bahas. makan aja lau" ucap caca, ia sebenernya kesal di tanya-tanya begitu, ia malas debat gara-gara hal gak penting.