Bab 5

1067 Words
Nick benar-benar marah, dia bahkan melampiaskan kemarahannya kepada anak buahnya. "Sebenarnya ada apa dengan Nick?" Tanya Kenan. "Aku tidak tau pasti, tapi setelah kedatangan wanita waktu itu, dia kenjadi sangat marah, aku tidak pernah melihat dia semarah ini. Dia seperti baru saja di tolak wanita" kata Ronald. Mereka berdua merasa sangat aneh namun mereka tentu saja tidak berani untuk bertanya padanya. Nick masuk ke dalam kamarnya dan mengguyur tubuhnya di bawah shower, "Berani sekali dia menolakku" gumam Nick. Dia masih sakit hati karena penolakan Bella. "Kau pertama kalinya yang sudah membuat ku candu dengan tubuhmu, dan aku akan pastikan kau menjadi milikku" gumamnya. "Aark sial,, hanya memikirkannya saja membuat milikku terbangun" gumam Nick, dia masih bisa mengingat pergaulatan panas yang terjadi di antara dia dan Bella waktu itu yang membuat miliknya akhirnya terbangun. Nick memegang dan mengurut pelan miliknya sambil membayangkan tubuh indah Bella yang pernah dia cicipi sebelumnya. "Aah.. Bella.. f**k" erang Nick. Dia benar-benar berolahraga tangan sendiri sambil terus membayangkan tubuh Bella. "Sial" umpat Nick saat dia sudah selesai bermain solo untuk yang pertama kalinya. Selama tiga puluh tahun, dia sama sekali tidak pernah dekat dengan siapapun, dia bahkan tidak pernah memiliki hasrat kepda wanita manapun, dia sangat sibuk dengan aktifitas gelapnya yang membuat dia tidak gampang tergoda dengan seorang wanita. Tapi setelah bertemu dengan Bella dan tidur dengannya, membuat dia merasakan candu dengan tubuh Bella dan ingin sekali bergulat panas lagi dengannya. Bau tubuh Bella bahkan masih tengiang-ngiang di kepalanya. Dia berpikir tidak akan sulit ketika Nick ingin memakainya lagi, namun nyatanya Bella malah menolaknya mentah mentah dan bahkan mengembalikan kartu yang sudah di berikan padanya waktu itu. Itu sangat membuatnya tersinggung dan merasa di remehkan. ***** Setelah selesai mandi dan berolahraga tangan sebentar, Nick keluar untuk mencari Kenan. "Ada apa?" Tanya Kenan karena dia di beritahu oleh anak buahnya jika Nick mencarinya. "Aku ingin kau mencari tau tentang wanita yang bernama Bella, cari tau tentang akar-akarnya, aku ingin informasinya secepatnya" kata Nick yang membuat Kenan benar-benar merasa heran. "Sebenarnya ada apa denganmu? Apa kau menyukainya?" Tanya Kenan karena dia merasa jika Nick sepertinya memang menyukai wanita yang sudah mengambil perjakanya. "Diamlah dan jangan banyak bertanya" kata Nick kesal "Aku hanya bertanya" kata Kenan yang ikutan kesal karena di omeli oleh Nick. "Kalau sekarang yang aku tau. Kalau dia di usir oleh ibu dan saudaranya, entah karena apa" kata Kenan yang membuat Nickolas terdiam. "Kalau begitu cepat cari tau semuanya, tempat tinggalnya dan semuanya" kata Nick "Baiklah" ucap Kenan pada akhirnya. Dia lebih baik langsung melaksanakan perintah bosnya ini dari pada semakin membuatnya marah dan dia akan menjadi sasarannya. ***** Sedangkan di tempat lain, Jessica benar-benar bersyukur karena melihat Bella sudah pulang ke rumah dengan keadaan baik baik saja. "Astaga, apa kau tau, aku benar-benar mencemaskanmu" kata Jessica, dia sampai izin cuti dan ingin melaporkannya kepada polisi namun ternyata sebelum dia ingin melaporkannya ternyata Bella sudah lebih dulu pulang ke rumah. "Ternyata orang-orang tadi adalah suruhan Nickolas" kata Bella yang membuat Jessica terkejut. "Nickolas??" Beo Jessica yang di angguki oleh Bella. "Pria yang sudah membelimu?" Tanya Jessica lagi dan di angguki lagi oleh Bella, Jessica memang tau apa yang terjadi kepada Bella, karena tidak ada yang di tutupi oleh Bella, semua masalah hidupnya, Jessica mengetahui semuanya, hanya Dia yang dia percaya. "Bukankah kalian sudah tidak memiliki urusan? Kenapa Nick seperti menculikmu dengan paksa?" Tanya Jessica. "Dia pria b******k, dia ingin menikmati tubuhku lagi, jelas saja aku tidak mau, aku bukan p*****r" kata Bella yang lagi lagi membuat Jessica terkejut. "Astaga, bagaimana bisa?" "Aku tidak tau, seharusnya dia mencari wanita lain saja, kenapa memilihku lagi, banyak para wanita p*****r yang sangat seksi dan pasti sudah berpengalaman" kata Bella mengehela nafas panjangnya. "Akibat bertemu dengan Nickolas lagi, aku jadi merasa sedih, aku sudah tidak perawan, siapa lelaki yang nantinya akan mau dengan wanita yang sudah menjual keperawanannya demi uang" kata Bella yang memikirkan nasibnya untuk ke depannya. "Jangan pikirkan itu. Kau sangat cantik, lelaki yang benar-benar mencintaimu pasti tidak akan memandang seperti itu, dia pasti akan menerimamu apa adanya" kata Jessica menenangkan Bella. "Semoga saja, aku kadang sangat rindu dengan ayah dan ibuku, mereka semua meninggalkanku, aku rasanya ingin menyusul mereka" kata Bella nakun mendapatkan geplakan dari Jessica yang membuatnya terkejut dan meringis. "Jangan pernah memikirkan itu" omel Jessica. "Kalau kau pergi lalu aku bagaimana? Kau tau aku hanya memiliki dirimu" katanya yang membuat Bella terkekeh. "Ya kau cepatlah menikah" kata Bella, "Kau pikir menikah itu gampang? Tidak gampang mencari lelaki yang tulus denganku" kata Jessica. "Kenapa tidak ada? Kau juga cantik. Pria pasti sedang mengantri untuk menikahimu" kata Bella yang membuat Jessica memutar bola matanya malas. "Sudahlah, tapi aku penasaran, bagaimana kau bisa terlepas dari Nick? Apa dia tidak marah kau menolaknya" Tanya Jessica karena Bella belum menceritakannya, "Tentu saja marah, dia mengusirku, anak buahnya saja bahkan mencengkaram lenganku dan memintaku untuk keluar secepatnya" kata Bella. "Astaga, kali ini kau benar-benar selamat, apa kau tau, tadinya aku ingin melaporkanmu ke polisi" kata Jessica. "Sudaah, lupakan saja dia, sepertinya dia tersinggung dan tidak akan mengusikku lagi karena aku menolaknya" kata Bella. "Aku bahkan takut kalau dia tidak terima dan akan balas dendam denganmu" kata Jessica yang sebenarnya itu hanya bercanda dan ingin menakuti Bella saja. "Yang benar?" Kata Bella yang akhirnya kepikiran dengan perkataan Jessica. Jessica terkekeh melihat wajah oanik dan khawatir Bella. "Aku hanya bercanda, kau ingi berlebihan sekali" "Sudah, lebih baik kau istirahat saja, aku juga ingin istirahat karena sudah terlanjut cuti. "Hm, aku juga sangat mengantuk" kata Bella. Mereka akhirnya berintirahat, rumah yang di sewa oleh Jessica memang kecil, namun memiliki dua kamar yang tidak begitu besar, namun cukup untuk mereka, yang terpenting mereka memiliki tempat berteduh walaupun sempit. ***** Keesokkan paginya. Bella bangun terlebih dahulu, dia memasak untuk dirinya dan Jessica dengan masakan yang simple dan seadanya, uangnya sangat pas pasan, dia bahkan tidak jadi membeli sepeda dan memberikan Jessica uang untuk sewa tempat rumah yang dia tinggali saat ini. Jika saja kemaren dia tidak bertemu dengan Nick, mungkin dia bisa memberikan uang kepada Jessica, meskipun Jessica mengatakan tidak apa-apa, dia tetap saja merasa tidak enak, karena Jessica juga sama seperti dirinya yang hidup pas-pasan. "Tapi beruntung juga aku belum menggunakannya, jika saja aku sudah menggunakannya maka dia pasti menggunakan alasan itu untuk memaksaku melayaninya" gumam Bella yang bergidik ngeri sendiri. Dia mengakui jika permainan Nick malam itu mampu membuatnya melayang, tapi dia tidak akan pernah melakukan itu lagi kecuali dengan suaminya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD