Bab 2

1008 Words
Bella buru-buru menuju rumah sakit untuk menyetorkan uangnya, karena ayahnya yang segera di operasi. "Kau dari mana saja anak sialan" omel Melinda ibu tiri Bella. "Pasti kau mau lari dari tanggung jawab kan?" Timpal Marisa saudara tiri Bella. "Aku sedang berusaha mendapatkan uangnya" kata Bella. "Bagaimana keadaan Papa? Tolong katakan kepada dokter untuk segera mengoperasinya" ucap Bella. "Memangnya kau sanggup membiayai rumah sakit papamu" sindir Melinda dengan sinis. "Aku sudah mendapatkan uangnya, satu miliar kan? Ini uangnya" kata Bella yang membuat Melinda dan Risa terkejut. Dia langsung meraih tas yang ada di tangan Bella dan membukanya, mereka rasanya syock. "Astaga, Ma, apa aku tidak salah lihat" ucap Risa. "Satu Miliar, ini satu miliar Ma" ucapnya yang bahkan hampir berteriak, Melinda juga bahkan hampir tidak percaya melihat uang sebanyak itu, seumur umur dia baru kali ini melihat uang segepok yang begitu banyak di depan matanya. Namun Melinda merubah raut wajahnya. "Kau tidak berbohong? Apa ini semua uang asli? Dari mana kau mendapatkan uang sebanyak ini?" Cecar Melinda yang meskipun senang tapi dia merasa curiga dengan Bella. "I-ini uang asli" kata Bella yang hanya menjawab itu semua. "Tolong, bicaranya nanti saja, aku akan pergi ke administrasi untuk meminta Papa segera di operasi" kata Bella namun Melinda dan Risa melototkan matanya dan langsung mencegah Bella. "Biarkan Mama yang mengurusnya" kata Melinda, tentu saja dia melarang Bella untuk mengurus administrasi ayahnya karena biaya operasinya sebenarnya hanya dua ratus juga, Sebenarnya Melinda waktu itu hanya spontan mengatakan satu miliar berniat meminta tanda tangan Bella untuk hak waris rumah yang di tinggalkan ibu kandung Bella, walaupun Melinda belum tau dari mana uang yang di dapat oleh Bella, tapi Melinda cukup puas karena bisa untung delapan ratus juga untuk dirinya dan anaknya berfoya foya. Bella menunggu dengan cemas ketika operasi ayahnya sedang berlangsung, dia bahkan tidak bisa duduk atau berdiri dengan tenang karena sangat gelisah, bagaimanapun hanya Ayahnya yang sangat peduli dengannya, ibu dan saudara tirinya tidak pernah memperlakukan Bella dengan baik, mereka selalu bertindak semena-mena dengan Bella. Berbeda dengan Bella, Melinda dan Risa masih senyum-senyum sendiri karena membayangkan uang sisa delapan ratus juta yang ia dapatkan dari kebodohan Bella. Cukup lama pintu ruang operasi tertutup yang akhirnya terbuka juga, Bella dengan sigap langsung menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan. "Operasinya berhasil namun kondisinya masih kritis, maaf Nona Bella, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, kami tetap berusaha untuk menyelamatkan ayah anda, kalian berdoa saja agar ada keajaiban bisa datang kepada ayah anda" kata Dokter menjelaskan keadaan ayah Bella. Bella mendadak lemas, ternyata perjuangannya yang menjual tubuhnya masih belum bisa menyelamatkan ayahnya. Bella menutup wajahnya menangis, dia benar-benar tidak sanggup jika harus kehilangan ayahnya, setelah dia kehilangan ibunya. "Sudah jangan menangis, bukankah masih ada harapan, jangan berlebihan" kata Melinda sinis, sebenarnya dia berharap kematian Elmer, ayah dari Bella, dia sudah lelah mengurus pria yang sakit-sakit an dan tidak bisa memberikan dia uang untuk berfoya foya dan jalan-jalan dengan temannya. Bella tidak menggubris perkataan Melinda, dia masih sibuk menangis, sedangkan Melinda dan Risa memutar bola matanya malas karena melihat drama di depannya. Setelah puas menangis, Bella masuk ke ruangan ayahnya, terlihat Elmer memejamkan matanya, wajahnya pucat dan banyak alat yang terpasang di tubuhnya. Bella merasakan sesak di dadanya melihat pemandangan seperti ini di depan matanya. Dia memegang tangan Elmer dan menciumnya. "Kau harus sembuh, Papa" kata Bella, sebisa mungkin dia tidak akan menjatuhkan air matanya, dia ingin terlihat kuat di depan ayahnya meskipun ayahnya belum sadarkan diri. Sedangkan di luar ruangan, terlihat Melinda dan Risa yang tidak menghiraukan Elmer yang padahal kondisinya masih kritis. "Ini benar-benar uang asli semua, Ma" ucap Risa tersenyum lebar yang di angguki oleh Melinda, tentu saja dia tau kalau semua uangnya asli, karena tadi dia membayar biaya operasi suaminya dan di terima oleh pihak rumah sakit, yang itu artinya semua uangnya asli. Namun sedetik kemudian raut wajah Risa berubah, "Ma, apa kau tidak curiga. Bagaimana bisa si Bella mendapatkan uang sebanyak ini?" Kata Risa tiba tiba. "Aku takut kalau uang ini curian, jika benar maka kita juga akan menjadi buronan polisi" kata Risa yang khawatir. Perkataan Risa membuat Melinda akhirnya berfikir. "Mama akan menanyakannya, karena yang kau katakan benar juga, dari mana dia mendapatkan semua uang ini, jumlah satu miliar tidak sedikit" kata Melinda yang di angguki oleh Risa. Melinda tanpa menunggu langsung masuk ke dalam ruangan suaminya, dia merasa penasaran dari mana Bella mendapatkan uang sebanyak itu. "Bella" panggil Melinda yang membuat Bella menoleh lalu menghapus air matanya. "Mama ingin berbicara denganmu" kata Melinda. "Hm, bicara saja" kata Bella. "Dari mana kau dapatkan uang sebanyak itu?" Tanya Melinda yang membuat Bella terkejut, dia tiba-tiba merasa tergugup kembali. "Apa kau mencuri?" Tanya Melinda yang langsung mendapatkan gelengan dari Bella. "Aku meminjammya dari bosku" kata Bella. "Kau pikir kami bodoh? Mana ada Bos yang meminjamkan uang sebanyak itu meskipun kau sudah bekerja lama di sana" kata Risa menimpali. Tentu saja mereka tidak percaya karena uang itu tidak sedikit. Bella mendadak diam, dia benar-benar bingung harus beralasan apa. "Oh jangan-jangan kau menjual tubuhmu, iya kan" kata Marisa yang membuat jantung Bella semakin berdetak kencang. "Pelankan suaramu Marisa, Papa sedang sakit" kata Bella, dia takut tiba-tiba ayahnya sadar dan mendengar perkataan Risa yang mengatakan jika dirinya telah menjual dirinya, "Katakan, apa yang di katakan Risa benar? Kau menjual tubuhmu hah" kata Melinda, dia bahkan sepertinya sangat yakin kalau Bella memang menjual dirinya. "T-tidak, aku tidak melakukan itu, aku memang meminjam uang itu dari bosku" kata Bella yang masih menyangkal. "Aku tidak percaya, jika memang kau meminjam uang itu dari bosmu, kalau begitu, aku akan menanyakannya besok kepadanya langsung" kata Melinda mengancam Bella yang membuat Bella panik. "Katakan, kau benar-benar menjual tubuhmu kan?" Desak Marisa. "Ya, ya. Aku memang menjual tubuhku, karena kalian sama sekali tidak bisa mencari uang sepeserpun untuk, Papa" "Jangankan untuk Papa, kalian mencari uang untuk diri kalian sendiri saja tidak bisa dan hanya mengandalkanku" pekik Bella pada akhirnya lalu menangis. Dia menangis karena mengingat apa yang sudah dia lakukan tadi. "Dasar j*lang, kau sudah menjadi wanita kotor, Bella" ucap Melinda marah, "Dan kau berani sekali berbicara seperti itu kepadaku hah".
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD