Bibik memegang tangan Shanum, membuat Shanum langsung berbalik dan menatap Bibik dengan tatapan bingungnya. “Kenapa Bik? Bibik mau menghakimi Shanum juga?” tanya Shanum dengan tatapan terlukanya dan tidak ada semangat hidup dalam dirinya. Bibik menggeleng mendengar pertanyaan dari Shanum. Dirinya tidak mau menghakimi Shanum, kini dirinya memberikan satu ATM pada Shanum. Membuat Shanum kebingungan dengan ATM yang ada di tangannya. “Ini isinya ada sekitar lima puluh juta Non. Tabungan Bibik, yang sengaja Bibik simpan dan tidak pernah pakai. Pinnya angka kelahiran Non. Non pakai ini saja, dan jangan pernah berpikir untuk mengembalikan pada Bibik. Bibik tahu kalau uang Non sekarang, untuk biaya Non melahirkan,” ucap Bibik menangis pada Shanum. Shanum yang mendengarnya merasakan tubuhnya