Tertipu

1304 Words
Ribi bergegas keluar kamar dan membuka pintu yang sedari tadi di kunci nya. Arga menatap Ribi dengan tatapan marah. Ia masuk dan menutup pintu rumah. "Kamu tuu yaa Bi.. Gak bisa banget dikasih tahu! Kenapa di kunci? Kamu molor lagi kan kayak kebo? Udah dibilang tunggu aku pulang, jangan tidur, malah tidur!" Cecar Arga. "Kamu ga ada kabar Ga. Kamu gak liat apa di ponsel kamu aku hubungin kamu berapa kali?" "Aku rapat! " jawabnya acuh. "Harusnya yaa jam berapapun aku pulang, kamu tunggu. Gak tidur!! Kamu tau ga suami kamu kedinginan di luar. Kamu malah enak-enakan di kasur mimpi indah. " "Rapat apa sampai jam satu malam kamu baru pulang hah? Lagi pula aku perempuan tinggal sendiri disini. Aku kunci pintunya. Aku jaga diri aku sendiri! Kamu mau terjadi apa-apa sama aku? " "Kalau itu terjadi sama kamu itu takdir. Yang jelas kamu harus menunggu suami kamu pulang ke rumah! " Ribi kehilangan kata-kata. Ia baru tahu Arga tidak peduli padanya. Selama ini Arga perhatian, mencari segala perhatian nya. Dan ia tidak habis fikir, mengapa Arga yang di hadapannya berbeda dengan Arga yang ia kenal di kampus. "Sebagai hukuman, kamu duduk di ruang tamu dan gak boleh tidur sama sekali. Kalau sampai aku lihat kamu tidur, aku siram kamu! " kata Arga sambil mendorong Ribi hingga terhempas ke sofa. Arga melirik ke arah meja makan dan melihat nasi goreng yang masih utuh. Namun, ia tetap masuk ke dalam kamar. Hati Ribi teriris. Ia menahan tangis. Ia menggigit bibirnya agar tidak terdengar suara tangisan. Air matanya keluar tak terbendung, mengalir bebas ke wajahnya yang menahan sekuat tenaga rasa sakit yang tercipta di hatinya. *** Virtual Asisten yang di sarankan Shinta sudah di jalankan Ribi dalam beberapa minggu terakhir. Ribi melakukanya di sela-sela tugasnya sebagai istri yang diinginkan Arga. Ia sudah bisa memasak nasi goreng, telur ceplok, dan telor dadar. Ia belum berani memasak hal lain. Penghasilan Ribi cukup mumpuni dari Virtual Asisten. Ia menabung sedikit demi sedikit untuk masa depannya. Arga yang menjanjikan akan memberikan nafkah, tidak selalu ia lakukan. Janjinya akan nemberikan perhari, namun dalam realita dalam seminggu ia hanya diberikan dua kali. Ia hanya mengelus d**a. TING. Ribi membuka email. Dari perusahaan game terkemuka "Azora" menghubungi dirinya. Ribi membelalakkan matanya. "Sumpah?? " pekiknya sambil jemarinya menekan nomer ponsel Shinta. "Halow? " Ribi berteriak histeris, "Shintaa!! " Shinta yang di teriaki langsung mengusap-usap kupingnya, "Buset ni anak kenapa ya? Kesurupan kali ya? " katanya bermonolog. "Apee luu? Adee apeee?? Tiba-tiba teriak.. " "Itu Shin. Lu kerja di Azora kan? " "Iye kan. Ada apa? " "Ya Allah Shin. Berkat link Virtual Assistant lu, gue beberapa kali nanganin klien kan?! Nah salah satunya perusahaan lu!! Dan barusan nge-email gue!! Mau kontrak gue cobaa!! " "Wow..! Terima ajaa.. Lumayan gajinya Bi. " "Iya, itu dia masalahnya. Ini si Azora mau buka cabang di Surabaya. Cuma lu pikir jaa Shin. Arga gimana kalau gue mau full-time career? Syulit ini Shin.." "Apply aja sih Bi. Takut banget sama laki lo! Ini Azora men.. Azora! Kesempatan mana lagi?? Gue dan beberapa orang mesti cari lowongan dan berjuang. Lu di hubungi langsung dan mau rekrut lu lagsung. Itu kurang beruntung apa coba? Gue kalau jadi lu, gue sikat. Ga peduli mah gue suami kayak Arga. Zaman modern gini ngurung istri. Gak tau gue kalau dia sekolot itu. Selama kita bertiga berteman, gak keliatan kan dia gimana? Kayak Asik-asik aja gak sih dia? " Ribi manyun dan matanya sayu, "Iya. Gue juga gak tau Arga aslinya gini. " "Tunggu apalagi?? Apply aja. Mumpung fresh graduate ini kita. Masih seger di mata bos." Shinta terkekeh. "Sayur kali seger. " jawab Ribi. "Okelah. Gue coba apply. Wish me luck! " "Aamiin beb." Ribi pun menyudahi panggilannya. *** Ribi menepuk pundak driver ojek online yang ia pesan untuk mengantarkannya ke Mall terdekat. "Pak, pak. Berhenti sebentar bisa? " "Baik non. " Ribi melihat mobilnya yang sedang di pakai Arga sedang terparkir di depan Warung Soto Ayam cukup terkenal di Surabaya. "Pak, maaf, saya berhenti disini saja pak. Saya ada perlu sebentar disini." "Tapi mbak, saya harus selesaikan ini sesuai titik pengantaran. " "Ini ada uang lebih untuk bapak sebagai kompensasi dari saya. Bapak selesaikan sesuai titik pengantaran saja pak menghindari akun bapak kena suspend." Bapak Driver menerima uang lima puluh ribu dari tangan penumpangnya. "Ya Allah, terima kasih banyak mbak. Semoga mbak lancar rezeki, dijauhkan dari bala'. Aamiin." Ribi tersenyum, "Aamiin. Sama-sama pak. Hati-hati di jalan. " Ia pun kembali melanjutkan niatan nya masuk ke dalam warung makan tersebut. "Permisi kak, untuk berapa orang?" sambut waitress. "Ah, saya bergabung dengan meja suami saya mbak." "Baik kak. " Ribi memperhatikan sekeliling nya dan retina matanya menemukan Sang Suami, Arga, bersama perempuan lain sedang bertatapan dan saling tersenyum. Mereka tertawa lalu netra Arga menangkap sosok istrinya. Arga bergegas menghampiri Ribi. Ribi berbalik badan dan melangkah keluar dari rumah makan tersebut. Arga berhasil menghadang Ribi dan berdiri tepat di hadapan nya. "Biar aku jelaskan Bi. " "Yok. Tuh ke taman situ, ada bangku. " jawabnya datar. Ribi menatap Arga sesaat mereka sampai di bangku taman warung, "Dari kita belum menikah sampai detik ini kamu masih berhubungan sama Caca?" Arga diam. "Iya Arimbi. Kamu benar sekali. " Caca menjawab, menggantikan Arga. Arga tersentak kaget, "Ca, ngapain kesini? Tunggu aja di mobil. " "Arga, aku pikir selama ini kamu beneran cinta sama aku. Aku pikir dimulai ketika kamu melamar aku, kamu sudah berhenti dengan Caca. " "Aku-" "Mana bisa dia ngelupain aku Bi. Sentuhan-sentuhan aku pasti gak mudah dia lupakan. Apalagi, dia ga pernah kamu sentuh kan? " jawab Caca sambil tertawa. "Ca! " desis Arga. Ribi mematung. Bibirnya mengulas senyum tipis. "Kita baru menikah mendekati sebulan Arga. Kamu bilang kamu akan sabar menunggu." "Tapi aku laki-laki Bi. Aku juga mau hak ku. " "Kamu sudah mendapatkan dari wanita lain. Aku tidak mau berbagi dengan wanita lain. Jadi aku rasa, kamu tidak perlu meminta hak mu padaku mulai sekarang." Caca tersenyum sinis. Arga masih diam. "Kemarikan kunci mobil aku Ga. Aku ga mau mobilku kamu pakai bersama wanita lain. " Caca tertawa, "Bodoh sekali kamu Arimbi. Itu sudah bukan mobil kamu, tapi itu-" "Caca!! " Teriak Arga. Ia menatap tajam Caca. Arimbi terpaku, ia menatap Arga dan Caca bergantian. "Bilang kalau pikiran aku salah Ga. Itu gak bener kan? Itu harta aku satu-satunya yang aku bawa dari papa aku." Arga membuang muka, ia tak mau menatap Ribi. "Ga?? Arga?? " Ribi menggoyang-goyang lengan Arga. Caca berdecih, ia menarik tangan Arga. "Ayok Ga, kita pulang. " Arimbi terdiam, ia mulai berkaca-kaca. Arga menyadari itu, hatinya terenyuh. Ia ingin menghampiri istrinya, namun Caca menahannya. "Pulang sekarang Ga. " Caca menarik lengan Arga agar mengikutinya. Ribi mengeluarkan ponselnya, dan menghubungi Wirang. "Ada apa? " tanya Wirang. Ribi terdiam. Wirang menyadari ada yang tidak beres dengan putrinya. "Kamu dimana, Bi?" "Surabaya." jawab Ribi serak. "Dimana laki-laki b******k itu? " "Pergi sama Caca. " "Papa." "Ya? " "Perjanjian apa yang papa lakukan dengan Arga? " Wirang terdiam. Ribi menghela nafas, "Tidak perlu menunggu enam bulan pernikahan papa untuk aku mengetahuinya, karena aku sudah tidak ingin meneruskan pernikahan ini. Terserah papa mau bilang aku anak durhaka atau apa, aku ga peduli papa. " Wirang hanya diam. "Papa!! " teriak Ribi histeris. "Berapa denda yang akan papa bayarkan dalam perjanjian itu kalau pernikahan tidak sampai enam bulan? " Wirang menghela nafas, mengusap wajahnya. Ia memainkan pemantik yang ada dalam tangan kanannya. "Ribi, share loc ke papa. Nanti anak buah papa, akan jemput kamu, dan kamu pulang ke rumah diantar mereka. " "Gak. Kirim surat perjanjian itu ke email aku sekarang pa. Tolong. Jangan jadikan lagi aku alat bisnismu." Ribi tergugu. "Jangan macem-macem kamu Ribi. Jangan bantah papa! Tempat kamu kembali saat ini cuma rumah papa!" "Maaf pa." Ribi mematikan sambungan ponselnya. Ia langsung memesan ojek online menuju kontrakan dirinya dan Arga.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD