Tiga

1351 Words
(mature content 21+ yang umurnya belum cukup mohon jangan dilanjutkan bacaannya. Terima kasih) Tok Tok Tok Sakha lantas beranjak dari tempat tidurnya lalu berjalan menuju pintu masuk Apartemen berharap kalau kekasihnya lah yang mengetuk pintu tersebut. Senyum pun terbit dari bibirnya ketika melihat kekasih yang dia rindukan, kini sudah berada didepannya. Dengan cepat Sakha menarik tangan kekasihnya kedalam Apartemen lalu menutup pintu tersebut. Dia pun berjalan mendekati kekasihnya lalu mengecup bibir yang selalu dia rindukan. "Aku merindukan kamu, Kayla. Aku sungguh-sungguh merindukan kamu." Sambung Sakha lalu kembali mengecup bibir Kayla, kekasihnya. Bahkan sekarang bukan hanya sebuah kecupan biasa melainkan menjadi ciuman yang begitu panas. Mereka saling memagut satu sama lain. Melepaskan segala kerinduan yang tertahan belakangan ini. Karena hubungan Sakha dan Kayla terhalang restu orang tua Sakha. Maka dari itu mereka selalu bertemu dengan cara sembunyi-sembunyi seperti ini. Hari ini saja Sakha meminta bantuan sahabatnya Naufal untuk meminjamkan kunci Apartemennya agar bisa leluasa bertemu dengan Kayla. Sakha pun menggendong Kayla dengan menaikkan kaki Kayla pada pinggangnya lalu berjalan kearah kamar tidur tanpa melepaskan pagutannya pada bibir Kayla. Dengan perlahan Sakha menurunkan tubuh Kayla pada tempat tidur tersebut. Tak puas dengan hanya mencium bibir Kayla, Sakha mulai turun mencium dan mengecup leher Kayla lalu memberikan tanda kepemilikan disana. "Jangan kasih tanda disana ih.. Nanti keliatan orang-orang gimana. Apalagi kalau orang tua aku sampai ngeliat." Kayla merenggut kesal sambil mengerucutkan bibirnya. Sakha hanya terkekeh geli mendengar perkataan Kayla. Dia lantas mengusap rambut Kayla. Lalu mengecup kening Kayla dengan lembut. "Aku menginginkan kamu sepenuhnya malam ini Kay." Bisik Sakha ditelinga Kayla. Terasa hembusan nafas Sakha yang begitu hangat. Membuat bulu kuduk Kayla meremang. Sakha lalu mulai memberikan kecupan-kecupan kecil pada wajah dan leher Kayla. Kayla pun mulai terbuai dengan kecupan yang Sakha berikan kepadanya. Hingga dia tak sadar kalau Sakha telah membuka kancing kemejanya lalu menelusupkan wajahnya dibelahan d**a Kayla hingga memberikan begitu banyak tanda kepemilikan disana. Kesadaran Kayla pun kembali saat merasakan tangan Sakha mencoba membuka celana jeans nya. "Berhenti Sakha. Kita ga bisa melakukannya." Ujar Kayla dengan tatapan sayu mencoba menahan gairah dalam dirinya yang juga menginginkan Sakha. "Kenapa Kay? Kenapa harus berhenti? Hanya dengan cara ini orang tuaku akan menyetujui hubungan kita. Dengan membuat kamu hamil anakku, mereka pasti tak akan menolak hubungan kita lagi." Sakha menjawab perkataan Kayla dengan mata yang berkaca-kaca. Sungguh Sakha tak ingin kehilangan Kayla. Sakha benar-benar mencintai Kayla. Mendapat penolakan hubungannya dengan Kayla membuat Sakha sedikit frustasi. Dan dia berfikir mungkin dengan membuat Kayla hamil orangtuanya bisa memberi restu untuk hubungannya. "Kita bisa mencari jalan keluar lain. Bukan dengan cara seperti ini. Ini semua salah Sakha. Aku ingin mendapat restu dari orang tuamu dengan cara yang benar. Bukan cara licik seperti ini." Kayla berkata dengan tatapan lembut pada Sakha. Lalu dia mengusap wajah Sakha dan menghapus buliran bening yang hendak jatuh di pelupuk mata Sakha. Sakha menggenggam tangan Kayla, lalu mengecup punggung tangannya. "Aku mencintaimu Kayla. Jangan pernah tinggalkan aku. Bersabarlah dengan hubungan ini. Aku janji akan meyakinkan kedua orang tuaku agar segera memberi restunya. Aku ingin menikahimu. Aku ingin memiliki kamu selamanya dalam hidupku." Ucap Sakha dengan tulus lalu membawa Kayla dalam pelukannya. "Aku juga mencintai kamu Sakha. Bahkan sangat mencintai kamu. Aku akan menunggu kamu. Aku juga akan bersabar dengan hubungan kita. Jadi kamu ga perlu khawatir lagi ya." Jawab Kayla dengan sama tulusnya. "Terima kasih sayang. Terima kasih. I love you Kayla." "I love you too Sakha." **** "Bro, jadwal manggung kita hari ini dimana?" Tanya Raja kepada teman-temannya yang saat ini sedang berada dirumahnya. Ya, walaupun Raja terlahir dari keluarga berada bahkan dirinya merupakan seorang pewaris perusahaan besar di Indonesia. Namun semua itu tak lantas membuat dirinya suka menghamburkan uang papanya dengan hura-hura. Itu bukanlah sifat Raja. Raja memiliki hobby bermusik. Bahkan dengan bermusik dia bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Raja tergabung dalam sebuah band bernama The Reungit's. Band yang terbentuk saat mereka masih duduk dibangku SMA beranggotakan 5 orang. Ada Adit sebagai vokalis. Imam dan Ahmad sebagai gitaris. Abdul sebagai pemain bass. Dan dia sendiri sebagai drummer. Mungkin memang tak seberapa hasil dari manggungnya tersebut dibandingkan uang jajan yang diterima dari Papa nya. Namun Raja merasa puas dengan apa yang dia dapatkan dari hasil keringatnya sendiri. Orang tuanya juga mendukung dengan hobby Raja tersebut. Bahkan mereka bangga dengan Raja yang ingin membiayai kuliahnya sendiri dari hasil manggung tanpa bantuan orang tuanya. "Kalau ga salah di cafe Sakura. Yang di jalan cihampelas itu loh. Dulu pernah jadi tempat nongkrong kita." Jawab Adit menimpali pertanyaan Raja. "Iya tuh dulu kita sering nongkrong disana waktu masih SMA. Udah lama banget ya kita ga nongkrong disana. Abis manggung kita nostalgia dulu yu disana." Seru Ahmad yang langsung disetujui oleh semuanya. **** Sesampainya di cafe Sakura, mereka pun lalu mempersiapkan peralatan untuk manggungnya. Namun kegiatan Raja harus terhenti saat ada sesuatu yang mengganggu perhatiannya. Dia melihat gadis itu. Gadis penolongnya, Kayla. Dia terlihat sedang melayani pengunjung cafe disini. Apa dia seorang pelayan cafe? Batin Raja dalam hati. Senyum pun terbit dari bibir Raja melihat gadis itu tertawa menampilkan gigi gingsulnya yang terlihat begitu menggemaskan dimatanya. Raja pun berjalan menghampiri Kayla. "Kayla?" Sapa Raja sambil menepuk bahu Kayla. Lalu Kayla berbalik melihat siapa yang menyapanya. Dia pun mengernyitkan keningnya karena merasa tak mengenal orang yang menyapanya tersebut. Raja pun menyadari kebingungan Kayla. "Ini saya Raja. Yang waktu itu pernah teteh step motornya dijalan gara-gara ban motornya pecah." Raja menjelaskan dengan detail. Kayla pun tampak berfikir mencoba untuk mengingatnya lalu dia tersenyum. "Oh si Aa yang ngedorong motor pas hujan itu bukan ya?" Kayla bertanya memastikan. Raja pun menganggukan kepalanya sambil memasang senyum termanisnya. "Iya teh yang itu. Oh ya teteh kerja disini?"  "Iya a saya kerja jadi pelayan cafe disini. Kalau Aa sendiri lagi ngapain? Aa lagi makan disini?" Tanya Kayla. "Ngga teh. Kebetulan saya ada jadwal manggung di cafe ini. Tuh sama temen-temen saya." Jawab Raja sambil menunjuk teman-temannya disana yang sedang memperhatikan interaksi Raja dan pelayan cafe tersebut terlihat begitu akrab. Sungguh aneh menurut mereka. Karena tak biasanya Raja mengobrol dengan wanita seakrab itu. Apalagi melihat tingkah Raja yang tersenyum malu-malu tersebut. "Oh.. si Aa nya mau manggung ya. Wah ternyata a Raja ini anak band ya."  "Iya teh lumayanlah bayarannya bisa buat tambah-tambah bayar kuliah." Jelas Raja masih menampilkan senyum termanisnya itu. "A Raja kuliah? Wah bagus itu a." Kayla tampak antusias mendengar perkataan Raja. Entah kenapa dia senang saja kalau mendengar ada yang membiayai kuliahnya dengan hasil keringat sendiri sama seperti dirinya. Berasa ada teman seperjuangan gitu. "Iya teh Alhamdulillah. Yaudah kalau gitu saya mau siap-siap manggung dulu ya." Pamit Raja yang langsung diangguki oleh Kayla. Raja pun berjalan meninggalkan Kayla dan menghampiri teman-temannya yang sudah bersiap diatas panggung. "Lo hutang penjelasan sama kita-kita, Mas bro." Ujar teman-teman Raja bersamaan. "Iya nanti gue jelasin semuanya sama kalian. Oh ya, kita ganti lagu aja ya." "Mau ganti lagu apa gitu?" Tanya mereka serempak. Raja lalu berbisik pada mereka tentang lagu apa yang akan dibawakan sekarang. Mereka hanya tertawa melihat kelakuan Raja yang tampak seperti orang sedang jatuh cinta. "Selamat malam semuanya. Malam ini kami akan membawakan sebuah lagu special untuk seseorang yang sedang jatuh cinta. Karena kebetulan salah satu sahabat kami yang sulit jatuh cinta akhirnya bisa jatuh cinta juga." Ucap Adit sambil terkekeh geli melihat pelototan tajam Raja dibelakang. Lalu mulailah Adit bernyanyi diiringi teman-temannya. Angin tolonglah aku sedang jatuh cinta Tapi aku tak punya nyali tuk katakan Bahwasanya setiap hari ku merindukan dia Angin masukkan aku ke dalam mimpinya Jadikan aku raja dan dia ratunya Buat dia selalu memikirkan diriku Angin katakan padanya Bahwa aku cinta dia Angin sampaikan padanya Bahwa aku butuh dia Angin tancapkanlah busur panah cintaku Tancapkanlah cepat tepat di jantung hatinya Sebelum hatinya jadi beku dan membatu Angin katakan padanya Bahwa aku cinta dia Angin sampaikan padanya Bahwa aku butuh dia Angin katakan padanya Bahwa aku cinta dia Angin sampaikan padanya Bahwa aku butuh dia Angin katakan padanya Bahwa aku cinta dia Angin sampaikan padanya Bahwa aku butuh dia (Angin by Dewa) Tepuk tangan pun langsung bergemuruh ketika mereka selesai memainkannya. Lalu pandangan Raja terarah pada Kayla disana yang sedang bertepuk tangan lalu mengacungi dua jempolnya kearah Raja. Sontak hal itu membuat Raja jadi tersipu malu seperti anak Abg yang baru saja mengalami jatuh cinta. Eh emang iya ya Raja kan memang sedang jatuh cinta. Ckckck
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD