Di dalam toilet, Alea hanya bisa mondar-mandir tidak jelas. Baru kali ini ia ke toilet ditunggui seorang pria di luar sana. Ia tidak tahu, kenapa juga Bian harus menemaninya, sih? Apa pria itu tidak sadar kalau Alea ingin menghindar darinya? “Atau justru karena dia sadar, makanya dia mau bikin aku kesal? Ish …” keluhnya. Gara-gara suasana tempat pesta yang sekarang seperti kelab, Alea jadi flashback kembali ke kejadian beberapa bulan yang lalu. Astaga! Alea juga baru sadar kalau langkah yang ia ambil ini salah. Pipinya memerah saat mengingat pertemuan pertamanya dengan Bian, di depan toilet kelab tempo hari. “Astaga! Aku harus apa dong sekarang?” bingungnya. Ia uring-uringan sendiri. Bahkan untuk keluar dari toilet ini pun ia tidak berani. “Lagian kenapa ini toilet sepi banget, sih? An