"Jam pertama aku ngajar di kelas lain dulu baru di kelas kamu," tutur Revan. "Setelah itu kita makan siang bareng ya di sini," tambahnya, tidak terima penolakan. Feeya mengangguk tak tahu harus jawab kalimat pernyataan Revan seperti itu. Terkadang dia menyukai sosok Revan tapi bersamaan terkadang juga kesal karena pria itu seenaknya saja memerintah. Mendengus kecil, mengambil tasnya kemudian keluar ruang kerja sang Dosen, Revan di belakang Feeya mengikuti sampai akhirnya keduanya seakan menjaga jarak saat di lift karena ada beberapa Dosen lainnya, gedung Rektorat itu memang dikhususkan untuk para dosen dan petinggi kampus lainnya, pastilah banyak Dosen di sana. Beberapa mahasiswa yang ada di sana bisa dipastikan memiliki kepentingan khusus, bimbingan skripsi atau mencari Dosen untuk kep