Nasib Sial

1338 Words

Apartemen Langham Residen Langit yang sudah pulang dari kantor, berjalan masuk ke dalam apartemennya. Langkahnya terhenti saat melihat kamar Pelangi yang lampunya menyala lalu mati, begitu terus seraya di iringi suara tepuk tangan dari dalam. Dengan perlahan Langit mendekati pintu kamar Pelangi, dan melihat wanita itu sedang asik bermain lampu dengan senyum di wajahnya. "Kamu memang persis seperti potongan puzzle, begitu misterius. Terkadang kamu menjadi sosok yang bodoh, lucu, menyebalkan, pintar, tapi terkadang kamu juga sangat aneh." Gumam Langit seraya menggelengkan kepalanya, lalu berjalan memasuki kamarnya. Ia menatap pakaian ganti miliknya, yang sudah berada di atas tempat tidur. Langit mengambil pakaian yang dipilih oleh Pelangi, dan tersenyum penuh arti. Ini sudah ke dua kalinya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD