Untuk apa aku mempertahankan suamiku yang jelas-jelas tidak bisa mengerti perasaanku. Aku hanya bisa menangis melihat dia pergi, untuk menemui Yasmin. Tapi, aku tidak bisa seperti terus, aku harus bisa memperjuangkan apa yang aku miliki. Habibi miliku, bukan milik Yasmin. Aku harus bisa mengembalikan Habibi yang dulu, yang mencintaiku. Yasmin masa lalunya, aku adalah masa depannya. Aku tidak mau, Habibi terjerumus ke dalam lembah hitam lagi yang nantinya akan membuat dia hancur.
Aku menghapus air mataku, percuma saja aku menangis, ini semua akan menambah beban pikiranku saja. Aku kembali ke kamar, aku tidak boleh sakit, aku harus kuat menghadapi semua ini. Bukankah istri yang baik tidak akan membiarkan suaminya semakin terjerumus ke dalam dosa besar. Ya, Habibi sudah melakukan dosa bes
