Naga Tak Bertuan 3

750 Words
“Rezen!! kau hebat, kau berteman dengannya?!” seru Pangeran William dengan histeris, mengabaikan pertanyaan Rezen mengenai kabarnya saat ini, “kh… tentu, dia adalah Kepercayaanku!” pujian yang diberikan oleh Abraham hanya dibalas gelengan kepala oleh Rezen yang segera berucap, “hal itu bukanlah sesuatu yang harus kita banggakan sekarang, Pangeran… karena firasat saya mengatakan bahwa kita tidak seharusnya berpencar seperti ini” penjelasan yang diucapkan oleh Rezen segera diberi anggukan oleh para prajurit Kerajaan es yang sepakat dengan Rezen, hal itu membuat Abraham kini menghela nafasnya dengan lumayan kesal, “baiklah… jadi kita harus menemukan yang lainnya?” tanya Abraham, Rezen mengangguk menjawab pertanyaan sang pangeran, “kurasa aku melihat kak Taber bersama kak Zhumon pergi ke arah sana” Pangeran William memberi informasi kepada mereka seraya menunjuk ke arah selatan dengan jari telunjuknya, hal itu membuat Rezen maupun Abraham mengangguk memahaminya dan merekapun berjalan menuju selatan. Kedua Pangeran, satu kepercayaan serta empat prajurit itu berjalan menuju arah selatan dan menemui tiga Pangeran, dua prajurit serta lima naga yang tengah berada di hadapan mereka, dua diantaranya adalah Szam dan Aigean (naga milik Abraham dan Taber). “kakak!” ditolehkannya pandangan mereka ketika mendengar panggilan dari Pangeran William yang kini berlari menghampiri mereka bertiga, Kedua mata Rezen kini menoleh menatap Zhumon, “apakah anda mengetahui sesuatu, Pangeran Zhumon?” pertanyaan yang terlontar dari mulut Rezen membuatnya menyunggingkan senyuman dan mengangguk pelan, “dia tidak akan mendekat jika kita tidak berpencar” penjelasannya membuat Abraham segera menoleh dengan dahi yang berkerut, “jadi kau menyengajanya?? kau tau, aku hampir saja terjatuh ke dalam lubang karena ulahnya!” ucap Abraham seraya menunjuk ke arah belakang dan kini ia menggeleng tidak memercayai bahwa Pangeran Zhumon akan melakukan hal seperti itu, yang jelas-jelas nyaris membahayakannya beberapa saat yang lalu, “nyaris… kau nyaris terjatuh, tapi kenyataannya kau baik-baik saja bukan?” tidak memercayai apa yang telah ia dengar dari sepasang bibir milik Pangeran Zhumon pun membuatnya kini terkekeh dan kemudian menggelengkan kepala, “tidak perlu kita membahas hal yang sudah-sudah, mereka mengatakan bahwa kita harus segera pergi setelahnya” seluruh mata kini tertuju pada Szam yang baru saja berucap seraya melipat kedua tangannya di depan d**a dan menatap Abraham dengan malas, “siapa yang mengatakannya??” tanya Abraham membalas tatapan Szam, “saya” diliriknya oleh mereka semua, seekor naga dengan mulut yang menyerupai paruh burung, bertanduk akar pohon, dengan tubuh yang dipenuhi bulu hitam serta lumut yang menempel di sekitarnya itu membuat mereka dan terutama Abraham mengerenyitkan dahinya, “siapa kau?” tanya Abraham bingung, diliriknya Szam dengan cukup kesal… pasalnya naga itu bukanlah naga yang ia inginkan, ia lebih menginginkan naga albino yang saat itu juga tengah berada di hadapannya, “dia adalah Γopa*… dia teman baruku” jawaban Pangeran Hanxi lan menggejutkan ketiga Pangeran naga yang mendengarnya, “a..apa?! jadi… jika dia nagamu, lalu mana teman naga baruku?!” tanya Abraham seraya mengangkat tangannya sendiri, tanpa menjawab Szam menunjuk ke arah belakang, arah dimana Naga Albino itu berdiri. Melihat dan mengetahui hal itu membuat Abraham terkekeh merasa senang karenanya, dan Pangeran Taber mendapatkan naga Perigi* yang memiliki warna hijau tua terang yang lebih condong ke kunging, serta sebuah aliran air yang mengalir dari jantungnya dan menetes ke atas tanah tanpa henti, dan air tersebut adalah air yang amat segar. “t..tunggu, kenapa Digon tidak bersama dengan kalian??” Pangeran William kini menoleh ke kanan dan ke kiri, ia mencari naga miliknya yang baru saja ia sadari ternyata tidak bersama dengan naga-naga lainnya, “oh… anak kecil itu pergi kearah laut lepas” jawaban dari sang naga Albino membuat Pangeran William terkejut sekaligus khawatir, “apa yang dilakukannya di sana?!” tanya Pangeran Taber dengan nada kagetnya, mengetahui bahwa naga yang berperawakan anak kecil itu pergi ke laut lepas, “apakah ada laut lepas di tengah hutan seperti ini??” tanyanya lagi menginterupsi mereka semua, “Barat daya adalah laut lepas, mungkin dia hendak mencari Ocean” jawab Naga Perigi seraya menunjuk ke arah yang ia sebutkan, “kita harus mencarinya, kakak!” Pangeran William menatap Pangeran Hanxi lan dengan pandangan memohon, ia amat khawatir dengan naga miliknya sendiri, dan hal itu segera diberi anggukan oleh Pangeran Hanxi lan yang akhirnya menoleh menatap Pangeran Zhumon yang juga mengangguk mengiakan, setelah sebelumnya mereka mengidzinkan para naga untuk kembali ke tempat mereka, mereka pun akhirnya pergi menuju Barat daya untuk mencari Digon (naga milik William) yang pergi ke laut lepas seorang diri.   to be continue.  * Γopa : Yang dibaca Gora [bulgaria] yang artinya adalah hutan, karena naga ini adalah naga hutan. Ia dapat menumbukan apapun dan dapat memulihkan kerusakan yang diakibatkan oleh naga lain dengan hutan-hutan yang indah.  * Perigi : Adalah naga mata air, sesuai dengan kebutuhan dari negeri Scotlav yang tidak memiliki sumber mata air yang baik, karena sungai Issen memang tidak melewati negeri ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD