rumah tangga yang istimewa

318 Words
tak terasa hari mulai sore, aku pun berpamitan pada majikan ku , "nya, rindu pamit pulang, pekerjaan nya sudah selesai " "sudah makan kamu " "sudah nya, tadi di dapur sama bi sumi " "kalo sudah mau pulang, bawa bekal untuk suami mu, biar kalo sampai rumah, tidak perlu masak lagi, kamu kan udah cape di sini! " duh majikan ku baik sekali. "baik nya, terima kasih, alhm dulilh nyonya baik sekali ," setelah membungkus makanan untuk suami ku, aku pun langsung pulang dengan hati yang bahagia. sepanjang jalan ke rumah, aku bersenandung ria karena senang, aku sudah dapat gaji dapat bekal pula. Oh senang nya, lalala.. lalalala. sampai juga ahirnya di rumah. ku lihat kang dardi sudah ada di rumah, dengan secangkir kopi buatan nya sendiri. ya memang dia selalu membuat kopi sendiri. "aslm mu alkm ",sapa ku pada kang dardi, kemudian ku cium punggung tangan nya. "wa alaikum salam, apa itu rin " tanya nya melihat aku membawa kantong plastik . "Oh, ini, ini makanan buat akang, akang makan dulu ya ,nanti rindu siap kan piring " kemudian aku bergegas mengambilkan piring untuk nya. "iya ",jawab nya singkat. tanpa basa basi lagi kang dardi melahap makanan yang ku bawa. sungguh aneh sekali rumah tangga yang ku jalani, rumah tangga yang istimewa, suami yang masih sehat wal afiat dan masih muda pula, tugasnya Sudah di ganti kan oleng sang istri untuk mencari nafkah dan menjadi tulang punggung keluarganya. sungguh miris sekali nasib yang ku jalani. setiap hari aku menjalani hidup yang terbalik, ku lihat suami ku tampak biasa saja. aku hanya mampu menangis di kala lelah mendera. setiap aku meminta uang pada suami ku jawaban nya selalu sama, "nanti kalo akang punya uang juga pasti kamu di kasih rin ", itu yang selalu ia katakan sa'at aku meminta nafkah lahir dari nya. ya allah berikan lah jalan keluar dari setiap masalah hamba ,aamiin, do'a ku dalam hati.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD