Chapter 6

1490 Words
Keesokan paginya. Indah datang ke rumah Angel, namun temannya yang satu itu belum menunjukkan tanda-tanda jika dia sudah bangun. akhirnya Indah mengetuk pintu. Tok Tok Tok Dan seperti biasanya Angel telat bangun, dia selalu saja membuat orang yang menjemputnya menunggu. Tok Tok Tok Untuk kedua kalinya Indah mengetuk pintunya, namun Angel masih belum juga bangun. “Dasar Angel! Selalu saja telat bangun,” gumam Indah kesal. Tok Tok Tok Ketiga kalinya Indah mengetuk pintu, namun untuk kali ini dia mengetuk agak keras. “Ngel! Angel!” panggil Indah sembari mengetuk pintu. Di dalam kamar, tubuh Angel mulai bergerak, dia sedikit sadar. “Angel!” panggil Indah sekali lagi. Angel pun akhirnya terbangun, lalu dia langsung beranjak dari kasurnya. CKLEK “Maaf.” Ujar Angel langsung. “Kamu selalu saja telat bangun!” ujar Indah. “Maaf. Masuklah.” Ujar Angel. Setelah Indah masuk ke dalam kamar, Angel langsung masuk ke dalam kamar mandi. Dia bergegas mandi supaya tidak terlambat masuk kelas paginya. Tidak lama Angel keluar dari kamar mandi, dia langsung tergesa-gesa bersiap. “Sudah. Ayo!” ujar Angel. Indah pun akhirnya beranjak. Mereka keluar dari kamar kemudian berangkat ke kampus. Seperti biasanya Angel yang selalu menyetir. “Tugasmu bagaimana?” tanya Indah. “Aku sudah selesai, bagaimana denganmu?” tanya Angel balik. “Aku juga sudah.” Jawab Indah. Dalam perjalanan menuju kampus banyak hal yang dibicarakan oleh Indah dan Angel. Bahkan mereka membicarakan tentang beberapa hal selain kuliah. Karna jalanan macet jadi mereka sedikit terlambat sampai di kampus, namun karna Angel lebih bisa menghindari kemacetan jadi mereka tidak terlambat masuk. “Untung saja kamu yang bawa motorku, coba kalau aku, pasti kita berdua akan terlambat,” ujar Indah. “Sudah biasa,” ujar Angel. Mereka berjalan ke gedung 1 karna Ana menunggu mereka di depan sekertariatan. “Hai, An,” sapa Angel menghampiri. “Darimana saja kalian?” tanya Ana. “Biasa, Angel telat bangun,” jawab Indah. Angel hanya menyeringai. Kemudian mereka bertiga menunggu hingga dosen datang, dan masuk ke kelas. Tidak lama setelah Indah dan Angel datang, ada satu orang lagi yang datang dan menghampiri mereka. “Dosennya belum datang?” tanyanya sembari duduk di sebelah Ana. “Belum,” jawab Angel. Akhirnya Angel, Ana, Indah, dan satu orang itu menunggu bersamaan. Tigapuluh menit berlalu. “Dosennya masuk tidak?” tanya Angel pada salah seorang temannya. “Entahlah,” jawabnya. Ketika menunggu, Angel merasa bosan dan lapar, dia akhirnya beranjak dari tempat duduknya. “Mau kemana?” tanya Ana. “ke kantin,” jawab Angel. “mau ikut?” tanya Angel. “Tidak.” Jawab Ana. “Aku ikut,” sahut Indah. Indah berjalan mendekati Angel, lalu mereka berdua berjalan ke kantin. Ketika sampai di kantin, Angel membeli roti, dan juga minum. Namun, ketika Angel baru akan membayar tiba-tiba ponselnya bergetar. ‘Dosennya sudah datang' Satu pesan yang di terima Angel membuatnya tergesa-gesa untuk kembali. “Ndah, dosennya sudah datang,” ujar Angel. “Benarkah?” tanya Indah memastikan. “Iya. Nih Ana mengirim pesan padaku,” ujar Angel. “Oke. Ayo kembali,” ujar Indah. Angel dan Indah akhirnya bergegas kembali. “Loh! Tasku kemana?” Ujar Angel. “Mungkin sudah di bawa Ana,” ujar Indah. “Iya mungkin,” gumam Angel. Akhirnya mereka bergegas ke kelas. Angel dan Indah akhirnya sampai di depan kelas, namun ketika mereka masuk ke dalam kelas ternyata kelasnya di gabung. Angel dan Indah bingung mencari tempat duduk, karna kelasnya terlihat penuh. Lalu Angel melihat Ana melambaikan tangannya. Kedua orang itu langsung menghampiri Ana, dan ternyata Ana sudah menyisahkan tempat duduk untuk mereka berdua. “Hah ... Terima kasih,” Ujar Angel pelan sembari duduk. “Lain kali jangan meninggalkan tasmu,” Ujar Ana. “Iya.” Ujar Angel. Perkuliahan pun di mulai, semua mahasiswa memperhatikan kelas dengan seksama. 45menit kemudian. “Sekian kelas hari ini, kita bertemu lagi minggu depan,” ujar Dosen. Kelas telah selesai, walaupun kelas di gabung tapi jam mata kuliahnya hanya satu kali mata kuliah. Setelah Dosen keluar dari kelas, satu per satu mahasiswa meninggalkan kelas. Sedangkan Indah, Ana dan Angel masih duduk di bangku mereka. “apa yang akan kalian lakukan setelah ini?” tanya Indah. “Aku ingin makan,” jawab Angel. “Kamu hanya tahu makan saja,” ujar Ana. “Tapi aku lapar,” ujar Angel. “Ayo ke kantin!” “Oke.” Ketika ketiga orang itu beranjak, seseorang bertanya pada mereka. “kalian kemana?” tanyanya. “Ke kantin,” jawab Angel. “mau ikut?” “Tidak. Aku harus segera pergi,” ujarnya. “Oke.” Ujar Angel. Setelah keluar kelas, Ana, Angel dan Indah berpisah dengan Bayu. Mereka bertiga berjalan ke kantin, sedangkan Bayu berjalan ke parkiran. “Oh ya, nanti kalian ke UKM kan?” tanya Angel. “Iya,” jawab Indah. “aku belum tahu,” jawab Ana. “Lah? Kamu tidak ikutan briefing?” tanya Angel. “Oh! Nanti ada briefing?” tanya balik Ana. “Iya.” Jawab Angel. “Oh .... ” ujar Ana. Mereka bertiga memesan makanan di kantin yang pojok, karna Ana ingin makan siomai goreng, sedangkan Angel dan Indah mengikutinya. “kamu jadi makan apa?” tanya Ana. “aku mie ayam pakai siomay deh,” jawab Angel. “bagaimana denganmu?” tanya Angel pada Indah. “aku sama aja seperti Ana,” jawab Indah. “Oh ... Oke.” Ujar Angel. Setelah memesan, mereka mencari tempat duduk. “Di sebelah sana saja,” Ujar Ana sembari menunjuk. Ana, Indah dan Angel berjalan ke tempat duduk yang kosong. Mereka akhirnya menunggu makanannya matang, lalu diantar. “dimana Hugo?” tanya Ana. “tidak tahu,” jawab Angel. “Loh? Kamu gimana?” ujar Ana heran. “Gimana apanya?” ujar Angel bingung. “kamu kan dekat dengannya, kenapa tidak tahu dimana Hugo,” ujar Ana. “Memangnya jika aku dekat dengannya, aku harus tahu dimana dia sekarang,” ujar Angel. “Tentu saja,” ujar Ana. Angel menghela nafasnya, kemudian dia berkata “Mungkin dia masih ada kuliah.” Satu jam menunggu, akhirnya makanan mereka diantar. “Akhirnya makan juga,” ujar Angel. Karna sudah kelaparan, Angel akhirnya langsung menyantap makanannya. Tidak lama Hugo datang menghampiri ketiga wanita itu. “Apa yang kalian lakukan?” tanyanya sembari duduk. “Makan lah,” jawab Indah. “Memangnya kamu lihat kami sedang apa?” ujar Ana. “Makan,” ujar Hugo. Angel tidak menyahuti perkataan ketiga orang yang sedang bicara karna dia tengah menikmati mie ayamnya. “Kamu tidak makan?” tanya Ana pada Hugo. “Iya. Ini mau ke kantin,” jawab Hugo. Setelah meletakkan tas, Hugo beranjak ke kantin. Kurang lebih tigapuluh menit kemudian Hugo kembali ke tempat Ana, Indah dan juga Angel duduk. “Mana makananmu?” tanya Ana. “masih belum matang, nanti diantar,” jawab Hugo. “Oh .... “ Ketiga orang yang tadi makan, sekarang sudah selesai, mereka akhirnya berbincang sembari menunggu makanan Hugo. Tigapuluh menit kemudian. Akhirnya makanan Hugo di antar oleh pegawai kantin. Hugo pun akhirnya bisa menikmati makanannya. Tidak lama ada seseorang lagi yang datang menghampiri mereka berempat. “Makan mas,” ujar Hugo menawarkan. “Iya. Makan saja,” jawabnya. “ada apa mas?” tanya Angel. “nanti rapatnya jam berapa?” tanya Rizal. “siang, seperti biasanya,” jawab Angel. “oke. Aku ke Dospem dulu baru nanti nyusul ke sekret ya,” ujar Rizal. “Oke, mas.” Ujar Angel. Setelah itu Rizal beranjak pergi. Sedangkan ke empat orang yang masih duduk sembari bicara itu menunggu waktu. Dua jam kemudian. “Ayo ke sekret!” ajak Angel. Akhirnya keempat orang itu beranjak pergi ke sekretariat UKM Bulutangkis. --- “Dimana semuanya?” tanya Angel. “Masih ada di kantin, dan ada yang masih di kelas,” jawab salah seorang. “Oh .... “ gumam Angel. Angel, Hugo, dan Indah masuk ke dalam sekret, lalu meletakkan tas, sedangkan Ana masih di depan sembari bicara dengan salah seorang Maba. “Bagaimana persiapannya?” tanya Angel. “Sudah semua, tinggal tunggu anggota lainnya,” jawab Aziza. “Oke.” Ujar Angel. Satu setengah jam berlalu. Tidak semua orang berkumpul, tapi para Maba, dan anggota yang perlu menjelaskan sudah datang jadi Briefing pun di mulai. Tidak lama Rizal pun datang, dia langsung menyimak anggota yang tengah menjelaskan pada para Maba. “Bagaimana?” tanya Rizal pada Angel berbisik. “Masih ada beberapa anak yang belum datang karna masih kuliah jadi nanti sisanya akan di beritahu temannya,” jawab Angel. “Lalu kenapa tidak tunggu saja yang belum datang?” tanya Rizal. “Anak-anak mau rapat lagi katanya,” ujar Angel. Rizal hanya diam, menatap ke depan. Satu jam berlalu. Briefing yang di lakukan oleh anggota telah selesai, beberapa anak langsung menuju ke lapangan untuk latihan, sedangkan beberapa anak melanjutkan lagi dengan rapat mereka. Rizal, dan Angel ikut rapat dengan anggota, sedangkan Indah menemani Maba untuk latihan. Sedangkan Ana pergi menemui Indra. Rapat anggota pun berlangsung. Beberapa anggota ada yang datang setelah selesai perkuliahan. Mereka langsung mengikuti rapat karna ada beberapa anak yang mendapatkan bagian penting. Dua jam berlalu. Karna hari ini ada latihan, jadi rapat pun diakhiri walaupun ada beberapa anak yang membicarakan ketika berjalan menuju tempat latihan. Setelah beberapa saat berjalan, akhirnya sampai di tempat latihan. Beberapa anak langsung berganti pakaian, lalu pemanasan sendiri, sedangkan Angel hanya duduk karna dia tidak membawa baju ganti. “Kak, ayo latihan!” ajak seseorang. “Iya, ayo.” Sahut Angel mengangguk. Akhirnya Angel bermain badminton dengan menggunakan pakaian kuliahnya. Hanya beberapa menit saja Angel bermain karna dia merasa lelah. Lalu Angel keluar dari ruangan, dan duduk di depan. Tidak lama duduk di depan, ada kereta yang membawa bahan bakar lewat di depan, dan Angel pun menghitung gerbongnya. “Satu, dua, tiga ... “ gumam Angel. “Apa yang sedang kamu lakukan?” tanya seseorang. “menghitung gerbong kereta,” jawab Angel. “Eh! Aku dapat berapa tadi? Lalu dari mana aku menghitung gerbongnya?” Karna di ajak bicara, Angel akhirnya lupa darimana dia menghitung. “gara-gara kamu mengajakku bicara jadi aku lupa dari mana menghitung gerbongnya,” ujar Angel kesal. “Maaf.” Ujar orang itu sembari menyeringai. Angel akhirnya melihat ke depan sembari menikmati angin yang berhembus.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD