Episode 1
Awal bulan September.
Kampus terlihat begitu ramai, dan banyak orang yang memakai pakaian putih hitam yang berlalu lalang. Mereka merupakan mahasiswa baru yang tengah berjalan menuju Fakultasnya masing-masing. Dan terlihat juga mahasiswa tingkat atas yang tengah sibuk dengan kegiatannya. Ada beberapa mahasiswa yang sedang mencari wali dosennya untuk meminta Validasi, dan ada mahasiswa dari UKM Musik yang tengah perfom.
Disisi lain ada tiga orang Mahasiswi yang tengah duduk di depan kesekretariatan Fakultas Ekonomi. Mereka memandangi setiap orang yang berlalu lalang di depan mereka.
"Sepertinya kita pernah di posisi mereka, dan merasakan apa yang mereka rasakan sekarang," Ujar salah seorang dengan wajah blasteran, dan beriris biru.
"Iya." Sahut orang yang duduk di sebelahnya.
"Oh ya, Mata kuliah apa yang akan kalian ambil?" tanyanya sembari menoleh ke sebelahnya.
"Aku akan ambil mata kuliah sesuai dengan buku pedoman, tapi karna SKS ku masih ada sisa, jadi aku akan ambil kelas tambahan," jawab temannya. "Bagaimana denganmu, ngel?" tanyanya balik.
"Aku juga ambil mata kuliah sesuai dengan buku pedoman, tapi untuk tambahannya aku ambil KKN," jawabnya. "Bagaimana denganmu, ndah?" tanyanya pada teman yang satunya.
"Aku ambil mata kuliah yang sama dengan buku pedoman karna IPK-ku jelek, jadi SKS ku sesuai dengan buku pedoman," jawabnya.
Angelina Ravena Nathalya merupakan gadis blasteran Indonesia-London, dengan rambut panjang berwarna hitam kemerahan, dan beriris biru. Dia berkuliah di salah satu Universitas Swasta, dan tinggal bersama dengan adiknya, sedangkan kedua orang tuanya berada di Luar Negeri karna pekerjaan.
Sekarang dia dan kedua temannya tengah menunggu wali dosen. Dua teman yang bersama dengannya bernama Ana dan Indah. Mereka sudah berteman sejak awal masuk kelas.
"Apa kamu sudah menghubungi wali dosenmu?" tanya Ana.
"Sudah. aku sudah menghubungi beliau, dan katanya beliau akan datang agak siangan," jawab Angel. "Bagaimana denganmu, ndah?" tanya Angel.
"aku tidak bisa menghubungi wali dosenku," jawab Indah.
"Lah! terus? Bagaimana validasimu?" ujar Angel.
"Entahlah." jawab Indah.
Angel dan Ana saling memandang, mereka terlihat bingung dengan sikap temannya yang satu itu. Karna Indah terlihat sangat santai, dan tidak khawatir sama sekali.
"Apa kamu tidak mencoba menemui beliau di ruangannya?" tanya Angel.
"Aku ingin ke sana, tapi aku takut jika sendirian jadi bisakah kamu menemaniku," ujar Indah.
"Huh! Aku saja sedang menunggu wali dosenku, lalu jika aku menemanimu ke ruangan Wali Dosenmu, bagaimana dengan urusanku, " sahut Angel.
"Sama. aku juga," timpal Ana.
Indah pun terdiam, dia tidak berkata lagi. Pasalnya Indah merupakan anak yang penakut, dan tidak berani menghadapi sesuatu sendirian. Sedangkan ruangan Wali Dosennya berada di ruangan BIKU.
Ya ... Wali dosen Indah ruangannya berbeda dengan wali dosen Angel dan Ana. Wali Dosen Indah merupakan orang di bagian Biro Keuangan, jadi ruangannya ada di gedung depan. Sedangkan Angel dan Ana ruangan wali dosennya berada di gedung Fakultas Ekonomi.
Angel merasa kasihan melihat Indah yang tidak berani datang keruangan wali dosennya. Dia memutusakan untuk menemani Indah ke ruangan BIKU jika urusannya sudah selesai, dan Indah pun mengangguk mengiyakan.
Dua jam berlalu.
Wali Dosen Angel terlihat tengah berjalan menuju ruang Dosen, dia pun akhirnya beranjak masuk ke ruang dosen untuk menghampiri wali dosennya.
Sebelum masuk ke dalam ruangan, Angel mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Permisi, bu," ujar Angel.
"Iya," sahut wali dosennya.
"Saya ingin minta validasi, bu," ujar Angel.
"Sebentar ya," ujarnya.
"Baik, bu." ujar Angel.
Angel pun berdiri diam menatap, dan menunggu Wali Dosennya, karna Waldos-nya tengah merapikan meja kerjanya, dan mengeluarkan laptop dari dalam tas.
"atas nama siapa?" tanya Wali dosennya.
"Angelina Ravena Nathalya, bu." jawab Angel.
Terlihat Wali dosennya tengah melihat layar laptopnya, kemudian beliau menyebutkan nomor induk Angel, dan diiyakan oleh Angel. Tidak ada pembicaraan lagi, Wali dosennya pun langsung memvalidasi kartu rencana study Angel.
"Sudah semua ya," ujar Wali Dosennya.
"Iya, bu. Terima kasih, bu." ujar Angel.
Setelah urusannya selesai, Angel pun keluar dari ruang Dosen, dan menghampiri Indah yang masih duduk di depan ruang sekretariatan.
"aku sudah selesai, ndah. Ayo!" ujar Angel.
Mereka berdua pun beranjak ke ruangan BIKU untuk menemui wali dosen Indah. Sedangkan Ana tengah menemui Wali dosennya. Namun, Ana mengatakan jika dia akan menyusul Angel dan Indah setelah selesai.
Ketika kedua orang itu sampai di depan Ruang BIKU, mereka hanya mengintip dari luar jendela, dan ternyata Wali dosen Indah tidak terlihat di dalam.
"Sepertinya tidak ada, ndah," ujar Angel.
"Iya. Bagaimana ini?" ujar Indah kebingungan.
"Bagaimana jika kamu masuk, dan bertanya," saran Angel.
"Kamu dong yang masuk," ujar Indah.
"Ish ... yang punya urusan siapa, yang di suruh masuk siapa," Gumam Angel kesal.
Terpaksa Angel pun mengetuk pintu ruangan BIKU, lalu dia membuka pintunya. Dia masuk sendirian, sedangkan Indah menunggu di luar.
"Permisi," ujar Angel seraya masuk.
Angel menutup pintunya, kemudian dia menghampiri salah seorang pegawai BIKU.
"Permisi, bu. Apa pak Ali tidak datang hari ini?" tanya Angel.
"Pak Ali?" ujar seorang pegawai BIKU.
Kemudian Ibu yang ditanyai Angel bertanya pada pegawai yang lain, dan ternyata pak Ali tidak datang di hari itu, lalu ibu itu bertanya pada Angel kenapa dia mencari pak Ali, dan Angel pun menjawab jika temannya ingin meminta validasi KRS. Sebelum Angel beranjak pergi, ibu pegawai BIKU itu memberi saran padanya.
"Coba kamu hubungi pak Ali, dan tanyakan masalah validasi pada beliau," saran Ibu pegawai BIKU.
"Baik, bu. Terima kasih," ujar Angel.
Setelah itu Angel pun keluar, dan menghampiri Indah yang sedang duduk bersama dengan Ana di depan ruang BAA.
"Bagaimana, ngel?" tanya Ana.
"pak Ali tidak datang hari ini, dan kata Ibunya di suruh menghubungi pak Ali," jawab Angel. "Sekarang coba kamu hubungi pak Ali, ndah."
Indah mencoba menghubungi wali dosennya, namun tidak diangkat, lalu Ana menyarankan untuk Indah mengirim pesan, barangkali di balas oleh pak Ali, dan Indah pun melakukannya.
Karna masih hari pertama masuk jadi semua mahasiswa sibuk dengan regristrasi, dan juga mengisi Kartu rencana study. Kampus pun terlihat begitu ramai karna mahasiswa kelas malam juga ada beberapa yang datang ke kampus.
Ketiga orang itu beranjak dari BAA, dan berjalan menuju gedung rektorat untuk duduk di sana karna di tempat mereka duduk terlihat banyak sekali mahasiswa, jadi terasa sedikit menyesakkan.
"Oh ya, apa yang akan kalian lakukan setelah ini?" tanya Angel.
"aku akan pergi dengan Mas Indra," jawab Ana
"Bagaimana denganmu, ndah?" tanya Angel pada temannya yang satunya, karna dia terlihat diam saja sedari berada di BAA.
"Aku akan langsung pulang," jawabnya.
"Bagaimana denganmu, ngel?" tanya Ana.
"Mungkin aku akan keluar dengan .... " belum selesai Angel bicara tiba-tiba ada yang datang dari belakang mereka.
"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya orang itu.
"tidak ada," jawab Angel.
Orang itu langsung duduk di sebelah Angel, dan mereka berempat akhirnya membicarakan masalah perkuliahan.
Matahari sudah mulai berada di atas, ke empat orang yang tengah duduk di depan gedung rektorat itu sedang menunggu seseorang sebelum mereka beranjak.
Terlihat dari sebelah kanan ada seseorang yang tengah berjalan ke arah ke empat orang itu.
"Dari mana saja Mas?" Tanya Ana.
"habis menemani Candra ke Kaprodi," jawab orang itu.
"Kenapa ke Kaprodi?" tanya Ana.
"Candra ingin mengajukan KKN, dan minta pendapat ke Kaprodi," jawabnya.
"Oh .... " Kata Ana.
Sejenak kelima orang itu hanya diam di depan gedung Rektorat hingga salah seorang mengatakan jika dia ingin pulang karna masih ada urusan, dan membuat keempat orang lainnya jadi ikut beranjak.
Tiga orang berjalan menuju parkiran motor, sedangkan dua orang lagi berjalan ke parkiran belakang gedung Fakultas Ekonomi.
Setelah itu mereka berpisah, dan tidak tahu pada kemana. sedangkan Angel yang tengah mengendarai motornya menuju ke rumah tantenya yang dekat dengan kampus.
Tidak butuh waktu lama untuk Angel sampai di rumah tantenya.
"Tante." panggil Angel sembari menekan bel.
Namun, tidak ada sahutan dari dalam, dan membuat Angel menekan belnya lagi. Untuk kedua kalinya masih tetap tidak ada sahutan dari dalam, akhirnya Angel menghubungi tantenya.
BIP
"halo, tante," ujar Angel.
"Ya, ada apa, ngel?" jawab tantenya.
"Tante ada dimana?" tanya Angel.
"Tante ada di luar, baru saja pergi," jawab tantenya. "Ada apa?"
"Yah ... Aku ada di depan rumah tante," ujar Angel kecewa.
"Wah ... Kamu tidak bilang lebih dulu kalau mau main, sekarang tante sedang keluar, dan tidak ada orang di rumah," ujar Tantenya.
"yah sudah. Kalau begitu aku pulang saja," ujar Angel.
"Maaf ya sayang, lain kali kamu bilang dulu ya supaya bisa bertemu," ujar tantenya.
"Iya, tante." ujar Angel.
Pembicaraan Angel dan tantenya pun berakhir, karna tantenya sedang ada di luar jadi dia pun beranjak pulang. Dalam perjalanan pulang Angel lewat jalan dalam jadi sedikit lebih lama perjalanannya hingga dia sampai di rumahnya.