Tujuh Belas

2125 Words

Aditya melangkah keluar dari ruangannya. Ia melirik ke arah meja Nafisa yang tepat berada di dekat pintu ruangannya, meja tersebut sudah kosong. Ia mengambil ponsel bermaksud untuk menghubungi sang istri, namun pesan dari Nafisa membaut Aditya mengurungkan niatnya. My Nafi Aku pamit duluan. Kita makan di kafe depan aja Aditya bergegas menuju tempat yang dimaksud Nafisa. Saat sampai, ia melihat istri sekaligus sekretarisnya itu sedang asik menatap seolah menilai dekorasi kafe tersebut. "Udah lama?" Tanya Aditya mengagetkan Nafisa yang sedari tadi asik mengagumi dekorasi tempat ini. Dulu, waktu mereka melaksanakan pertemuan dengan Adam, ia tak sempat melakukan itu. Ah, ngomong-ngomong soal Adam ia jadi teringat Hawa. Nafisa sudah lama tak menghubungi sahabatnya itu karena sibuk mempersi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD