Maaf Terlambat Datang

1157 Words

Reiner mengusap wajahnya dengan kasar. Dia benci situasi seperti ini, sungguh. Di satu sisi, perasaannya pada Jasmine telah berkembang. Dan Jasmine adalah istrinya, ibu dari anak-anaknya. Tapi di sisi lain, Reiner merasa bersalah pada Nadira. “Kamu lihat itu, Reiner?!” Reiner mengikuti arah telunjuk Nadira ke salah satu sudut ruangan. Di sana menumpuk barang-barang milik Nadira pemberian dari Reiner. Tas, parfum, pakaian, sepatu bahkan beberapa foto dalam bingkai kecil hingga besar. Semua itu adalah Reiner yang memberikannya sewaktu mereka sering mengunjungi negara lain bersama-sama. “Miniatur drum itu ... kamu ingat janji yang kamu ucapkan sebelum kamu benar-benar pergi meninggalkan panti asuhan dulu?” Nadira mengelap air matanya dengan punggung tangan. “Kamu janji akan selalu melin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD