Kamu Gila?

986 Words

"Kurasa hal itu sangat wajar. Aku juga sering mengucapkan kalimat itu pada siapapun, bukan hanya pada Evano." "Terserah!" Lagi-lagi Reiner tidak suka saat Jasmine bersikap tenang dan merasa tidak bersalah sama sekali. Dia sebagai suaminya, seharusnya Jasmine meminta maaf padanya. Jasmine tak ingin berdebat panjang lebar di tempat umum seperti ini. Dia memutuskan berjalan mendahului Reiner yang masih bergeming di tempatnya berdiri. "Mau ke mana kamu?!" seru Reiner lantas mengekori langkah kaki Jasmine di belakangnya. Dari sini Reiner bisa melihat punggung Jasmine yang ramping. Entah hanya pikiran Reiner saja atau bukan, tapi tubuh Jasmine terlihat sedikit kurus saat ini. "Ke manapun aku pergi, kurasa itu bukan urusanmu, Reiner" "Tentu saja menjadi urusanku!" balas Reiner sengit. "Kam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD