Dilihat Evano

1044 Words

Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya yang memerah, hanya langkah-langkah yang memecah kesunyian. Tangannya yang lembut mulai merapikan beberapa piring, memanaskan sup jamur dan hidangan lainnya di dalam microwave. Kantuk yang sempat menyelimuti matanya seketika lenyap, tergantikan oleh kesibukan yang mendadak hadir. Di ruang makan yang remang-remang, Reiner menarik salah satu kursi, lalu mendaratkan tubuhnya dengan anggun di sana. Matanya, dua lautan tak terhingga, tertuju pada punggung Jasmine. Tatapan itu, bagai kabut pagi yang sulit ditembus, tak terbaca, misterius, menyimpan rahasia yang tak terucapkan. "Semuanya sudah dihangatkan," ucap Jasmine dengan suara lembut yang memecah keheningan, meletakkan piring-piring penuh makanan di atas meja lima menit kemudian.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD