“Kamu terlihat akrab dengan Tante Yura?” ujar Ardika begitu dia naik ke atas kasur untuk tidur. Ardika berdecih tidak senang saat aku mengatakan kalau Tante Yura orangnya ramah hingga membuat kami mudah akrab. Sebenarnya ada banyak pertanyaan di kepalaku saat ini tentang keluarga ini, tapi aku urungkan niatku untuk bertanya, belum lagi Ardika sudah memperingatiku untuk tidak banyak bertanya. “Mas besok dan seterusnya apa aku boleh tetap membawa mobil sendiri?” tanyaku hati-hati. Ardika melirikku sinis sementara aku meringis. “Kalau tidak boleh—” “Kebiasaan …, suka memotong pembicaraan orang, tidak bisa menunggu sampai orang selesai bicara,” sindirnya padaku. Bukankah dia sedang membicarakan dirinya sendiri? Satu lagi tidak pernah mau mendengarkan penjelasan orang. Aku memilih diam dan m