Perasaan yang Tak Biasa

1193 Words

POV Ardika Hujan turun tepat saat kami baru saja meninggalkan area hotel. Sepanjang jalan aku dan Asya hanya diam saja. Entahlah aku memang bukan pembicara handal, selalunya Asya yang bising, tapi belakangan ini dia lebih banyak diamnya. “Tunggu apa lagi, turun,” ujarku setelah mobil terparkir di basemen apartemen. Tidak ada tanggapan apa pun dari Asya, dia masih tetap pada posisinya—duduk menyandar dan kepalanya menoleh ke sisi jendela. Aku mengulurkan tanganku menyentuh lengannya dan dia berbalik arah—meraih dan memeluk tanganku, ternyata dia tertidur. Kedua sudut bibirku terangkat melihat wajah lelahnya. Aku kembali menyalakan mobil dan mengatur suhu mobil senyaman mungkin. Kutatap setiap sudut wajahnya yang tenang hingga sebelah tanganku terulur untuk merapikan rambutnya yang menju

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD