TIGA PULUH DUA

1246 Words

Untung saja ada Papa. Benny tak terlalu membuat onar. Ryan juga bersikap sopan karena rasa hormatnya kepada Papa. Dewi, yang kini berdiri di teras belakang rumah Ryan-Melissa, menghela napas lega. Petang ini tak terlalu buruk, jelas tak seburuk yang dia kira. Tidak ada perang dunia. Tidak ada adegan baku hantam. Benny justru asyik berdiskusi dengan Papa tentang void yang ingin “ditambahkan”. Suami Dewi itu bahkan dengan sabar menjelaskan kepada Melissa apa yang akan dilakukan pada bangunan yang sudah jadi ini untuk mewujudkan void impian mereka. “Are you okay, Wi?” Dewi tak perlu menoleh untuk mengetahui siapa yang muncul di belakangnya. Sekali lagi Dewi menghela napas berat. “Aku akan baik-baik aja, Yan. Aku enggak bisa cerita sekarang,” katanya sambil melirik ke arah dalam rumah. Ry

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD