Pagi hari dikediaman tuan Dhani para pelayan sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan bi sumi juga sibuk menyiapkan sarapan pagi yang ditemani Haana.
Dikamar putra semata wayang tuan Lee Dhani yaitu Lee Mark masih setia dengan tidur nyenyaknya dan alam mimpinya.
"Bu..."habis ini aku berangkat duluan kekampus ya...?"tanya Haana pada ibunya yaitu bi Sumi.
"Sayang jangan begitu kau harus izin pada suamimu bukan kepada ibu."baik buruknya seorang suami,"tetap saja dia suamimu dan harus kau hormati surga seorang istri ada pada suami sayang..."jelas ibu panjang lebar.
"Baik bu..."lirih Haana.
"Kalau begitu Haana keatas dulu bu."lanjut Haana lalu berjalan menaiki tangga dan menuju kamar Mark.
.
.
.
.
.
"Astaga ni orang kebo atau apa...?"jam segini masih saja tidur." gerutu Haana lalu mendekati Mark dan membangunkan nya.
"Tuan muda..."ayo bangun ini sudah jam 7...!"teriak Haana di telinga Mark.
Kelakuan Haana itu membuat Mark terkejut langsung saja dia terduduk dan menatap Haana dengan tajam.
"Apa kau gila...!"teriak Mark dengan penuh emosi dia sangat tidak suka kalau ada orang yang berani mengganggu tidurnya.
"Tuan muda saya mau izin kekampus karna hari ini adalah hari pertama saya kekampus."jawab Haana santai tanpa memperdulikan Mark yang sedang bertanya dengan menatapnya tajam.
"Itu bukan urusan ku terserah kau mau berbuat apa kau mau jual diri atau apapun itu bukan urusanku...!"teriak Mark dengan penuh penekanan
"Ok baiklah terimakasih sudah mengizinkan aku..." kalau begitu assalamu'alaikum..."jawab Haana santai lalu meninggalkan Mark dengan wajah emosinya.
"Waalaikum salam...!"teriak Mark.
Lalu Mark meraih ponselnya dan alangkah terkejutnya dia melihan jam pada layar ponselnya.
"Sial..."umpat Mark lalu bergegas pergi kekamar mandi.
.
.
.
.
.
Haana kekampus dengan naik bus sedikit terlambat tapi tidak masalah bagi Haana karna hari ini cuma sekedar pengenalan dan lain-lain.
"Aku seperti mengenal plat mobil ini..."tapi dimana ya aku pernah melihatnya...?"tanya Haana pada diri sendri sambil berpikir.
"Ahh..."sudahlah lebih baik aku cepat ke lapangan semua senior pasti sudah ada disana.
.
.
.
.
.
.
Mark melihat semua MABA yang sudah berkumpul ditempat yang sudah ditentukan.Lalu Mark melihat salah satu MABA yang baru saja datang itu membuat Mark jadi mendapatkan ide yang membuatnya tersenyum.
"Itu siapa yang terlambat...?"cepat kedepan...!"teriak Mark.
Haana pun berbalik dan berjalan kedepan menghampiri senior yang menyuruhnya kedepan.
Mark sangat terkejut melihat MABA yang sedang berdiri sambil menunduk dihadapannya.
"Angkat kepalamu."perintah sang senior.
Haana yang takut langsung mengangkat kepalanya dan menatap senior tersebut.
Dan alangkah terkejutnya Haana melihat pria yang sedang berdiri dihadapannya.
Mark tersenyum smirk kepada Haana.
Haana hanya diam sambil menatap santai Mark ini cara Haana untuk menyembunyikan rasa terkejutnya.
"Maaf kak saya telat karna tadi ban busnya kempes jadi saya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki."jawab Haana biasa.
"Alasan..."sekarang juga kau berlari mengitari lapangan ini sebanyak 10 kali."perintah Mark.
Haana pun pergi berlari mengitari lapangan dengan santai karna dia tidak ingin terlihat lemah oleh Mark karna dia tidak ingin kalau sampai Mark terus-terusan menindas dirinya.
.
.
.
.
.
.
.
Hana sedang berdiri didepan halte bus dan melihat Mark lewat dengan menaiki sebuah mobil dan seorang wanita yang sedang duduk disampingnya.
"Dasar suami tidak tau diri."bisa-bisanya dia bermesraan dengan wanita lain sedangkan dia sudah menjadi seorang suami...!"teriak Hana kesal dalam hati.
Beberapa saat kemudian Haana sudah sampai dikediaman tuan Dhani.
"Assalamu'alaikum..."salam Haana kepada ibunya yang tengah berdiri didepan pintu.
"Waalaikum salam nak."jawab bi Sumi.
Lalu merekapun masuk kedalam rumah.
"Menantu Mami yang cantik sudah pulang kuliah...?"tanya nyonya Wulan kepada Haana.
"Maafkan Haana karna tidak sempat pamit pada mami tadi pagi..."lirih Haana.
"Iya nak tidak apa-apa..."ucap ibu wulan.
"Makasih mami..." jawab Haana.
Lalu nyonya Wulan memeluk haana sambil tersenyum bahagaia.
Bi Sumi pun ikut tersenyum bahagia melihat putri dan besannya sangat bahagia.
Mami Mark sangat bahagia karna dia sangat ingin memiliki seorang putri namun dia mengalami kecelakaan yang mengharuskan rahimnya di angkat.
Nyonya Wulan sangat sedih atas kecelakaan itu namun berkat kehadiran Haana yang memang sudah dari kecil ikut tinggal dirumah nyonya Wulan bersama ibunya.
Membuat nyonya Wulan bahagia dia sangat senang karna kehadiran Haana mampu membuatnya melupakan untuk memiliki seorang anak perempuan.
Dan sekarang kebahagiaannya bertambah karna Haana sudah menjadi menantunya.
.
.
.
.
.
.
"Ternyata Mark belum pulang paling dia sedang bersenang-senang dengan wanita itu ahhh...!"baguslah setidaknya aku bisa tidur dengan nyenyak di kasur empuk ini."ucap Haana lalu mulai menutup mata.
Semalam Haana tidak tidur seranjang dengan Mark.
Haana lebih memilih tidur disofa dan Mark tidur di ranjang.
"Ceklek..."suara pintu terbuka.
"Apa yang dilakukan wanita bodoh ini di kasurku..."lirih Mark yang berjalan mendekati Haana.
Seringai tipis muncul diwajah tampan Mark seperti sedang mendapatkan mainan baru.
Lalu Mark langsung saja menarik kaki Haana dengan keras sampai Haana ingin terjatuh kelantai.
Haana yang terkejut langsung saja berteriak keras dan meronta-ronta.
"Ahh...!"lepaskan kakiku...!"teriak Haana.
Mark langsung menghempaskan kaki Haana hingga membentur lantai sangat keras membuat Haana jadi berteriak kesakitan.
"Aaa..."kaki ku...!"teriak Haana.
Haana menangis keras dan mengadu kesakitan.
"Hahaha...!"tawa Mark keras.
"Siapa suruh tidur ditempat tidurku kau itu tidak pantas tidur disitu kau lebih pantas tidur dilantai...!"teriak Mark dihadapan Haana.
Lalu Haana pun mencoba berdiri dan berjalan perlahan-lahan menuju sofa dan duduk disana sambil melihat kakinya yang masih memerah.
Lalu Mami Mark pun datang dan langsung saja masuk kekamar tanpa mengetuk pintu karna memang pintu kamar Mark tidak terkunci.
"Anak mami sayang kalau kalian ada didalam kamar kalian kunci pintunya jangan di biarkan tidak terkunci seperti itu."ucap mami sambil berjalan masuk membawa sebuah amplop kecil lalu duduk di samping Haana.
"Sayang kaki kamu kenapa...?"tanya mami yang melihat Haana sedang menunduk dan mengelus-ngelus kakinya.
Hana mengangkat kepalanya dan menatap wajah ibu mertuanya dengan wajah yang masih dipenuhi Air mata.
Mark yang melihat maminya sedang bertanya pada Haana langsung saja buru-buru pergi kekamar mandi tapi.Maminya langsung menahannya.
"Kau mau kemana anak nakal...!"teriak nyonya Wulan yang masih fokus menatap kaki Haana.
"Aku mau kekamar mandi mami kusayang badanku sangat bau." jawab Mark dengan santai.
"Diam disitu kalau kau sampai bergerak awas ya...!"teriak nyonya Wulan kepada putranya.
"Haana sayang jangan menangis lagi..."sekarang katakan siapa yang melakukan ini...?" tanya nyonya Wulan kepada Haana.
Haana menatap Mark sebentar lalu menundukkan kembali wajahnya.
Mark memberi kode kepada Haana melalui tatapan tajamnya.
"Awas saja kalau sampai dia mengadu akan ku beri dia hukuman nanti."ucap Mark dalam hati sambil menatap tajam Haana.
"Apa Mark yang melakukan ini...?"tanya nyonya Wulan kembali kepada Haana.
"Ti-tidak mami..."tadi aku terjatuh sendiri dari tempat tidur..."lirih Haana.
"Kau tidak bohongkan sayang...?"tanya mami Mark.
"Saya tidak bohong mami..." jawab Haana lirih.
"Mami dengarkan...?"sekarang apa boleh aku kekamar mandi...?" tanya Mark kembali.
"Iya..."tapi awas ya kalau sampai kamu berani menyakiti menantu mami."ancam mami pada Mark.
"Baiklah sayang mami keluar dulu amplop itu untuk mu dari Papi jadi pergunakan dengan baik yaa sayang..."ucap nyonya Wulan lalu mengusap kepala Haana dan berlalu meninggalkan kamar Mark.
Mark pun berjalan menuju kamar mandi dan meninggalkan Haana sendirian.
"Ya allah..."sakit sekali kakiku ini..."lirih Haana dalam hati sambil menangis tersedu-sedu.
Haii semua saya minta maaf jika penulisan.Serta alurnya tidak semenarik cerita-cerita lainnya yang sudah kalian baca.Author hanya penulis amatir yang masih terus belajar.
Terima Kasih yang sudah mampir baca cerita Author yang jauh dari kata bagus ini.Pliss kalau sudah baca tinggalkan jejaknya Like.Komen,Favorit,Vote sebagai bentuk apresiasi dari kalian.Terima kasih sekali lagi mohon dukungannya.