Percekcokan Arash, Aresh, dan Zeira ~~

1618 Words

“Gimana keadaan Zezei, Om?” Pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh Arash, ketika berpapasan dengan Oris, di halaman parkir rumah sakit, seketika mengalihkan perhatian pria paruh baya yang tengah duduk di atas kursi taman, menatap langit malam yang sedikit mendung. Pria dengan wajah lelah, dan terlihat sangat frustasi itu, membenarkan posisi duduknya, sembari mengulas senyum, untuk menyebunyikan kegundahan hati yang sedang dirasakannya. “Loh, kenapa ke sini sekarang? Ini udah tengah malam! Orang tua kalian pasti khawatir,” sahut Oris, menegur kedua saudara kembar itu. “Kita udah izin sama Ayah, kok, Om,” jawab Aresh. Mendengar jawaban sahabat putrinya, Oris pun kembali tersenyum samar, seraya menepuk kedua sisi kursi kosong di sampingnya. ”Duduk sini. Temenin Om cari udara segar!”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD