“Sehan mana, Ma?” tanya Sinta usai ia sadar. Mama papanya sudah pulang dan hanya Sierra yang menungguinya. Pram mengantar Ani pulang malam ini karena wanita itu mengaku sedang tidak enak badan. Sierra sendiri hanya bisa menggeleng lemah. Ia tak tahu di mana keberadaan sang putra sekarang. Sierra merasa tak berhak lagi melarang ini dan itu kepada Sehan. Kesalahannya mengenai Saskia seolah-olah tak termaafkan. “Mama enggak tau Sehan ke mana, Sin,” kata Sierra kemudian. “Dia enggak mungkin nemuin Saskia, kan, Ma? Aku lagi hamil, enggak mungkin dia sama cewek lain, kan?” ucap Sinta. Sierra terkejut ketika sang menantu menyebut nama Saskia. Apakah Sinta tahu jika suaminya sebenarnya menaruh hati pada sang adik? Sierra tak berani bertanya. Namun, melihat wajah Sinta yang gusar, ia juga tak t