Bab 13 Serangan dalam mimpi

1076 Words
Beberapa hari ini Jean dan Claire tidak bisa tidur nyenyak. Keduanya memiliki masalah yang serupa. "Ah, jangan! Ampun! aku tidak bermaksud,"kata Jean dalam keadaan mata tertutup serta berbaring diatas ranjangnya Mark sedang tertidur pulas. Peristiwa itu terjadi saat jam menunjukkan pukul setengah satu pagi. Claire masih saja tidak dapat memejamkan kedua matanya. Tidak seperti biasanya malam yang akan dilewatinya kali ini. Claire yang mendengar Mamanya berbicara serupa maka ia mulai berteriak keras dan menyadarkan ibunya. "Mam, bangun. Maaaaaammm," Seketika Jean terbangun dan menyadari apa yang terjadi dengan dirinya. "Hah? Ada apa?"kagetnya dengan membuka kedua mata yang masih berada diatas ranjangnya dan melirik ke arah Claire "Mah, tadi mama itu tidurnya ngigau lho,"ujar Claire "Hah? Masa?" "Iya," "Mama juga gak tau jadi di mimpi itu kaya ngobrol sama siapa gitu," "Hmmm, aneh ya," "Itu tuh ada yang mau coba ganggu mama," "Masa?" "Sepertinya begitu," "Soalnya kalau mimpi terus kita kaya ngomong ada yang coba ganggu mama," "Oh," "Sekarang mama balikin lagi bantalnya ya terus ditepuk,"saran Claire Jean pun mengikuti perkataan anaknya. Kemudian dia melanjutkan tidurnya hingga pagi sekitar jam empat. Claire baru saja masuk ke alam mimpi. Claire bertemu dengan seseorang. Wajahnya sangat buruk dan cokelat. Bukan kulit manusia pada umumnya tapi fisiknya itu manusia. Wanita itu masuk ke dalam kamar Claire dan duduk disamping Claire berbaring dengan selimut. Anehnya Claire tidak memiliki rasa ketakutan sedikitpun. Claire malah menyahuti pembicaraanya. Ada yang sedang berusaha mengajak ngobrol Claire tapi Claire merasa tidak berbicara didalam mimpi. Namun semuanya terasa jelas sekali. Kejadiannya ditempat ia tidur dan apapun benda didalam mimpi itu sama dengan dikenyataan. Hanya saja sosok wanita itu tidak terlihat oleh kasat mata. Tubuhnya tidak gendut dan tidak terlalu kurus. Rambutnya pendek dan dia cukup kalem dalam menengok Claire yang sedang terbaring. "Aaaaa jadi gitu,"teriak Claire "Claire bangun, bangun nak,"teriak mamanya yang berusaha membangunkannya Claire mendadak terbangun dan membuka kedua matanya. "Mamah?"herannya "Tadi kamu tuh ngoceh terus," "Masa?" "Iya," "Emangnya kamu mimpi apa semalam nak?"tanya mamanya "Aku mimpi ada wanita yang masuk ke kamar kita," "Apa?" "Iya dia itu duduk diranjang aku tepatnya disamping aku gitu, dia kayak pingin sampaikan sesuatu kepadaku," "Tampang wanita itu seperti apa?" "Mukanya hangus dan jelek sekali, rambutnya pendek serta tubuhnya kurus," "Jangan-jangan itu nenekmu," "Masa?" "Rambutnya pendek kan?" "Ya, dia kan begitu kalau kamu sakit pasti dia menjenguk kamu dan ingin tahu kabar tentang kamu," "Hmm tapi kan kita sudah beda alam masa sih dia bisa main ke rumah. Harusnya dia kan sudah masuk ke surga bukan?" "Iya kan belum tentu masuk ke surga. Orang yang meninggal itu bisa saja dia menunggu disuatu tempat dan dia akan melewati beberapa fase terus dia baru masuk kesana," "Tapi aku masih gak habis pikir ya. Kok bisa ya dia ke dunia manusia dari dunia orang mati kan aneh," "Mama juga kurang paham soal begituan. Sekarang kamu balik bantalmu dan tepuk tiga kali ya,"suruhnya "Baik, ma," Claire mengikuti perkataan Jean. Konon dulu katanya dari tradisi turun temurun yang ada kalau kita sedang mimpi buruk itu bantal yang dipakai oleh kita harus dibalikkin. Biar apa? Biar mimpi buruknya hilang dan kita tidak mimpi buruk lagi. Kalau dibilang tidak dipercaya tapi ada benarnya juga hal yang satu ini. Setelah Claire membalikkan bantalnya maka dia bisa tertidur lelap hingga pagi hari. Claire cukup bersyukur karena ia bisa mendapatkan jam tidur yang lelap sehingga dirinya boleh bangun dengan bugar dan nyaman. Sejujurnya Claire adalah orang yang sulit tidur bila malam hari itu tiba. Pagi hari Claire beraktivitas seperti biasanya. Dia melakukan pekerjaannya sebagai host yang merangkap juga sebagai penulis n****+. Ketika waktu jam makan siang Claire mengisi perutnya. Sesudah jam makan siang Claire melanjutkan acara untuk menulis kembali. Namun hal terjadi diluar kendalinya. Tiba-tiba kedua mata Claire terasa berat dan terasa mengantuk sekali. Claire menguap berkali-kali dan ia ingin tidur. Karena Claire sudah tak bisa menahan rasa kantuknya maka ia pun berpindah tempat dari sofa ruang tamu menuju naik ke kamar tidurnya. Sesampainya didalam kamarnya, Claire mengambil ponselnya dan menyalakan instrumen lagu yang membuat dirinya agar bisa tertidur lelap. Claire pun tertidur. Claire mimpi aneh. Dia bermimpi pergi ke suatu tempat. Disana seperti hutan. Ada banyak pohon bambu disisi kanan kiri jalan. Lalu tempat itu sangat gelap. Claire berjalan disana. Tempat itu seperti jalan menuju sebuah kampung. Namun Claire tidak sendiri dia bersama dengan rombongan yang lainnya. Entah apa yang terjadi didalam mimpi. Tiba-tiba Claire melihat ada bola api yang terbang seperti ingin menyerang dirinya dialam mimpi. Claire tak bisa menangkisnya dan ia pun terjatuh ke tanah. Claire merasa seluruh tubuhnya kepanasan dan demam. Tempat itu seperti ditengah hutan. Peluh keringat berjatuhan membasahi kening Claire. Saat itu juga ada yang berusaha untuk mengajak Claire berbicara dan Claire menjawabnya. Claire juga bermimpi tentang ibunya. Kemudian Claire merasa tubuhnya panas dan ia terbangun. Dirinya melihat tubuhnya masih ada diatas ranjang kamar tidurnya. Claire melongok ke arah jendela kamarnya. "Langitnya mendung sepertinya akan turun hujan," Claire melihat jam dinding ditemboknya. Jarum jam menunjukkan pukul empat sore. Itu tandanya dia tidur tidak terlalu lama. Tapi kenapa semuanya terasa begitu lama dan panjang perjalanan didalam mimpi? Claire merasa aneh dengan dirinya sendiri. Dia juga merasa tenggorokannya sangat kering dan parau. Claire mengecek suhu tubuhnya. Dia menempelkan telapak tangan ke dahinya. Terasa hangat diatas keningnya. Tubuhnya penuh keringat. Maka Claire mengganti pakaiannya. Bukan hanya demam yang Claire rasa tetapi dia juga merasa ada yang menyangkut didalam tenggorokan. Entah benda apa itu. Yang pasti Claire merasakan mual namun ia tak bisa memuntahkannya. Claire merasa tersiksa dengan keadaan fisik seperti itu. Seperti kata pepatah mati tak mau hidup pun segan. Claire berencana akan mandi sore maka ia memasak air hangat diatas kompornya. Setelah mandi dan berpakaian Claire duduk dimeja ruang depan rumahnya. Langit sudah menjadi gelap. Namun angin besar menghampiri rumahnya. Angin itu berasal dari depan rumah dan masuk berhembus ke dalam mengenai setiap penghuni rumah itu. "Dingin banget ya mam," "Ya memang cuacanya dingin," Karena Claire memiliki rasa penasaran yang cukup tinggi maka ia berpindah duduk ke ruang tengah yang terdapat televisinya. "Aku duduk disini saja,"tandasnya Claire melanjutkan pekerjaannya disini. Namun hal aneh terjadi ke sekian kalinya. Dari arah dapur berhembuslah angin yang cukup besar. Angin itu turun dari tangga, menuju ke dapur dan melewati Claire yang sedang duduk disofa. Claire merasa aneh dan ada yang tak beres dengan ruangan itu. Padahal Claire sudah menutup akses pintu yang mengarah ke taman. Biasanya angin datangnya dari sana. Lalu angin apa ini? Tanyanya dalam batin.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD