Seorang pria tampan, duduk bersandar di kursi kebesarannya. Melipat satu kakinya, dengan kedua tangan bertumpu pada bantalan kursi yang berukir indah dengan warna emas. "Apa dia belum sadarkan diri juga?" "Belum, Tuan," jawab seorang pria yang sejak tadi berdiri di hadapannya yang tidak lain adalah Alex. "Dan dia ...." Pria itu menggantung kalimatnya, seakan ada beban berat yang membuatnya begitu tidak kuasa menyebutkan nama seseorang yang sangat di rindukannya. "Nona Berlian masih setia menunggu di depan pintu ICU tanpa beranjak sama sekali dari duduknya," terang Alex. Pria itu terlihat menghela nafas panjang. Ada rasa cemburu yang menggelitik jiwanya. Namun besarnya rasa cinta, membuat pria itu harus bisa menepati janjinya pada sang pujaan hati. "Dan Dokter menyarankan untuk berhe