Langkah Aletta terhenti mendengar sahutan tidak bersahabat dari Raziel. Tangan yang tadi direntangkan kembali diturunkan. Fokusnya kini teralihkan melihat pemandangan di depannya. Ia sejenak cengo, ling lung melihat posisi Raziel dengan Gladys saat ini. Aletta berjalan beberapa langkah mendekati mereka sambil melipat kedua tangannya di depan d**a. Angkuh dan kesal. Itu yang sedang ditunjukkannya saat ini pada pasangan yang ke gep tengah pacaran di depannya. "Apa yang sedang kalian berdua lakukan sepagi ini? Kau juga Ziel, bukannya tadi bilang mau ke kantor?! Mengapa justru pacaran disini huh?" Tuduh Aletta. Mau seikhlas apapun wanita itu merelakan Raziel untuk wanita lain, nyatanya itu tidak mudah. Ratusan tahun menempatkan satu nama di hatinya, tidak membuat Aletta mudah melupakanny