“Liburan selama satu minggu?” Kalimat tanya itulah yang Raefal gumamkan pertama kali setelah beberapa menit lamanya terdiam, aku mengangguk kecil, tatapan mataku tak pernah lepas sedikit pun darinya. “Iya, udah lama, kan, kita gak liburan? Raffa pasti seneng banget.” “Kok, mendadak banget ngajaknya?” Aku memicingkan mata, apakah sekarang dia sedang mencoba berkelit? Atau mencari alasan untuk menolak ajakanku ini? Mari kita lihat, apa yang akan dia katakan selanjutnya. “Gak mendadak, kok. Ini aku kasih tahu tiga hari sebelumnya. Aku, kan, gak ngajakin kamu berangkat besok. Tapi hari sabtu. Jadi gak mendadak dong, kan, masih ada waktu tiga hari buat siap-siap,” ujarku, sebisa mungkin mengulas senyum meski sebenarnya hatiku sedang was-was saat ini. Jika sampai dia menolak ajakanku