Silvana kini hanya bisa melebarkan kedua matanya, senyum lebar yang sejak tadi dia tahan kini mulai terlukis secara sempurna pada air mukanya. Ini adalah pematik kebahagiaan setelah sekian lama. Seluruh wajahnya langsung memerah, dan dia menjerit kecil. Silvana gemas dengan situasi mereka yang bagai sepasang anak kecil yang baru mengenal cinta. Tanpa tedeng aling-aling, gadis itu segera melingkarkan kedua tangannya pada leher pria yang lebih tua darinya itu. Memeluk pria itu rapat-rapat untuk menyalurkan kebahagiaan yang kini tengah dia rasakan. Pak Leon hanya tertawa saat mendapatkan pelukan yang penuh kejutan dari Silvana. Namun pria itu kemudian melingkarkan kedua tangannya di pinggang gadis itu. “Jadi, hitungan yang kemarin itu kencan kan?” Silvana berujar secara spontan sekali lag