Leon menatap kedua bola mata biru dari gadis itu, untuk beberapa saat pria itu akhirnya memberikan jawaban berupa gelengan kepala. “Aku hanya ingin merokok, tapi tiba-tiba saja aku merasa harus pergi kemari. Kau sendiri mau menggunakannya?” “Tidak, aku kemari karena ingin bertemu denganmu.” “Jiyya?” “Dia sudah pergi dengan Pak Joan.” “Oh begitu.” Ini benar-benar obrolan yang paling canggung seumur hidupnya. Merasa tidak tahu harus berbuat apa dan mengatakan apa, pada akhirnya Leon memutuskan untuk pergi dari situasi ini segera. Namun siapa sangka saat pria itu mencapai pintu keluar restoran dia menyadari Silvana sedang membuntutinya. “Kau meninggalkan temanmu begitu saja, Pak?” komentar Silvana saat mereka kini sudah tepat berada diluar restoran. Jalanan sudah sedikit lebih ge