"Tapi bukankah-" "Sudahlah jangan malu-malu begitu. Tolonglah sekali ini bekerja samalah denganku. Kita nikmati moment kita berdua tanpa perlu takut oleh apa kata orang, atau apa yang dipikirkan oranglain. Terus terang saja aku tidak peduli sama sekali loh." Leon hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Kau memang mahasiswi yang susah sekali diatur." "Mencintaimu secara ugal-ugalan adalah mottoku, Pak." Leon sudah sangat terkejut mendengar pernyataan yang luar biasa frontal dari Silvana. Namun pria itu mulai mengembalikan ekspresi wajahnya ke posisi semula. Seharusnya dia bisa lebih siap menghadapi Silvana, karena gadis itu memang selalu terang-terangan mengungkapkan perasaannya. “Itu pun kalau kau memang sanggup mencintaku.” Leon tidak menyangka bahwa dirinya malah mengatakan sesuatu