Silvana didorong hingga punggungnya menyentuh dinding setibanya mereka di kamar yang dipesan oleh Pak Leon. Pria itu bahkan langsung memberinya sebuah ciuman ganas yang memiliki adiksi terbaik bagi Silvana. Lidah pria itu menjelajahinya lebih dalam lantaran Silvana memberikan izin masuk padanya dengan sambutan hangat. Sementara lengan pria itu bergerak menuju satu titik lain yang telah mendambakan dirinya sejak lama. Gadis itu mau tidak mau mengerang ketika pria itu merambah pada pahanya, membuka kancing celana jeans yang dia kenakan. Sungguh, Silvana menyesal dia mengenakan pakaian setidak-layak ini untuk Pak Leon. Meski pakaian dalamnya serasi, tapi tetap saja bagian luarnya kali ini sedikit mengecewakan gadis itu. Jadi mempersulita pergerakan. “Pak, kau sangat tidak sabaran,” koment