“Tami, kamu sudah sadar? Syukurlah,” lirih Tiara menggenggam tangan sahabatnya yang saat ini tersenyum menatapnya. Tiara lega sekali, karena sahabatnya itu akhirnya bangun dan melihatnya. Tiara sudah khawatir sejak kemarin. “Tiara?” Tami langsung menghambur memeluk Tiara yang saat ini menitihkan airmata karena sedih melihatnya. Tami menangis histeris di pelukan Tiara, seolah dunianya hancur, traumanya membuatnya takut, untungnya yang pertama ia lihat ketika bangun adalah Tiara, jadi ia tidak takut lagi. Tiara mengelus punggungnya, memberikan ketenangan didalam hatinya. Tiara tahu apa yang Tami rasakan saat ini, ini pasti berat sekali dilalui Tami setelah berhari-hari di hancurkan hatinya oleh suaminya sendiri, suami yang ia percaya bisa membuatnya bahagia. Tami tidak melepaskan pelukan